Waspada dan Siaga Hadapi Aktivitas Meningkat Gunung Egon Sikka
15 Jan 2016 12:00 WIB
Dilihat 338 kali
Foto : Waspada dan Siaga Hadapi Aktivitas Meningkat Gunung Egon Sikka ()
Berdasarkan laman Badan Geologi, lembaga ini menginformasikan letusan Gunung Egon memiliki potensi bahaya yang terbagi ke dalam tiga tingkatan, tinggi ke rendah dalam peta Kawasan Rawan Bencana (KRB). Berikut adalah tiga tingkatan potensi bahaya tersebut:
- Kawasan Rawan Bencana III sering terlanda awan panas dan kemungkinan aliran lava, serta dalam radius 1,5 km dari pusat kawah sering terlanda lontaran/guguran batu pijar.
- Kawasan Rawan Bencana II berpotensi terlanda awan panas dan aliran lahar, serta dalam radius 6 km dari pusat kawah berpotensi terlanda hujan abu lebat dan lontaran batu (pijar).
- Kawasan Rawan Bencana I berpotensi terlanda lahar/banjir serta dalam radius 10 km dari pusat kawah berpotensi terlanda hujan abu lebat dan lontaran batu (pijar) berukuran lebih kecil dari 6 cm.
- Masyarakat dan wisatawan tidak mendekati kawah dan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari kawah puncak Egon.
- Kesiapan menghadapi ancaman bahaya letusan Gunung Egon, masyarakat yang bermukim di dalam radius 3 km dari kawah Gunung Egon, di antaranya di Desa Egon Gahar, termasuk di antaranya Dusun Baokrenget, Dusun Welinwatut dan Dusun Lere agar dievakuasi ke lokasi yang aman (di luar radius 3 km dari kawah G. Egon) hingga aktivitas Gunung Egon menurun.
- Jika terjadi letusan, masyarakat di sekitar Gunung Egon yang melakukan aktivitas di sekitar sungai – sungai yang berhulu dari puncak/kawah Egon diharapkan agar mewaspadai potensi ancaman bahaya aliran lahar, terutama pada musim hujan.
- Untuk mengantisipasi ancaman abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan, masyarakat di sekitar Gunung Egon mempersiapkan pelindung hidung, mulut dan mata seperti masker dan kacamata.
- Masyarakat di sekitar G. Egon diharap tetap tenang dan tetap menjaga kesiapsiagaan, dan tidak tepancing isu-isu letusan Gunung Egon yang tidak jelas sumbernya.
- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam memberikan informasi tentang aktivitas Gunung Egon. Masyarakat diharapkan agar mengikuti arahan dari BPBD.
- Pemerintah daerah maupun instansi terkait lain agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Egon di Desa Nangatobong, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka dan/atau dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.
Terkait dengan potensi bencana dan rekomendasi Badan Geologi, warga Desa Egon Gahar yang berjumlah sekitar 1.424 jiwa (287 KK) untuk dievakuasi ke lokasi yang aman. Saat ini, Pemerintah Kabupaten Sika menyiapkan Kantor Camat Mapitara dan Pasar Natakoli sebagai tempat evakuasi.
Satu hal yang menarik dalam pendekatan kepada masyarakat setempat bahwa mereka memiliki kepercayaan mengenai erupsi Egon. Jika Gunung Egon mau meletus, tikus putih akan turun dari gunung. Ini merupakan kepercayaan turun temurun sehingga masyarakat akan sukarela mengungsi jika mereka sudah melihat tikus putih.
Pada 2008 lalu, masyarakat setempat enggan mengungsi meskipun petugas sudah menunjukkan gambar seismograf atau lainnya tentang aktivitas Gunung Egon. Di sisi lain, faktor kesuburan alam yang dirasakan masyarakat, seperti mereka yang tinggal di Baokrenget. “Ubi kalo ditanam bisa jadi sebesar kaki manusia dewasa, sementara itu jika ditanam di bawah (lokasi atau tempat yang berada di dataran yang lebih rendah) hanya jadi sebesar tangan”, jelas personil BPBD menirukan salah seorang warga setempat.
Penulis