Warga Tiga Kecamatan Bersihkan Material Sampah Banjir Kota Cirebon
14 Mar 2022 16:33 WIB
Foto : Banjir yang merendam pemukiman warga Kabupaten Sumedang, Minggu (13/3). (BPBD Kabupaten Sumedang)
JAKARTA – Hujan lebat selama kurang lebih tiga jam dan air kiriman dari daerah hulu menyebabkan banjir yang merendam tiga kecamatan di Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat pada Minggu (13/3), pukul 20.50 waktu setempat. BPBD memantau banjir mulai surut pada Senin pagi (14/3).
Warga tiga kecamatan yang dibantu relawan dan petugas gabungan membersihkan material yang terbawa banjir. Mereka membersihkan sampah yang berada di rumah dan lingkungan sekitar. BPBD Kota Cirebon melaporkan tinggi muka air genangan berkisar 40 hingga 80 cm yang merendam 317 rumah warga.
Rumah terdampak tersebar pada empat kelurahan di tiga kecamatan, antara lain Kelurahan Harjamukti dan Kalijaga di Kecamatan Harjamukti, Kelurahan Kasepuhan di Kecamatan Lemahwungkuk, serta Kelurahan Drajat di Kecamatan Kesabil.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon melaporkan banjir telah surut dan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. BPBD setempat tetap bersiaga untuk mengantisipasi dampak lanjutan maupun potensi banjir susulan.
Banjir Kabupaten Sumedang Surut
Adapun daerah lainnya di Provinsi Jawa Barat turut mengalami hal serupa. Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan Sungai Cipelang meluap dan kerusakan tanggul pembatas sehingga banjir merendam 130 rumah warga di Kabupaten Sumedang pada Minggu (13/3) pukul 20.00 WIB.
BPBD Kabupaten Sumedang turut melaporkan kondisi banjir saat ini sudah surut pada Senin (14/3) serta tidak ada korban jiwa maupun kerusakan akibat peristiwa ini. Kemudian BPBD juga telah memberikan bantuan logistik awal bagi 450 jiwa terdampak banjir tersebut.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini selama tiga hari terhitung mulai 14 sampai 16 Maret 2022 yakni waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada waktu siang hingga malam dan dini hari di beberapa wilayah Jawa Barat, meliputi Kabupaten dan Kota Cirebon, Kabupaten Sumedang, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten dan Kota Bandung serta Kabupaten Majalengka.
Kajian inaRisk menunjukan bahwa Kota Cirebon dan Kabupaten Sumedang memiliki potensi bahaya banjir pada tingkat sedang sampai tinggi yang berdampak pada lima kecamatan di Kota Cirebon dan 24 kecamatan di Kabupaten Sumedang
Menyikapi potensi curah hujan di sebagian besar wilayah Jawa Barat serta kajian risiko bencana, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, khususnya banjir dengan melakukan pemeriksaan dan monitoring secara berkala tanggul maupun material lainnya untuk mencegah aliran banjir masuk ke pemukiman warga serta menjaga kebersihan wilayah aliran sungai sehingga tidak menimbulkan penumpukan material yang dapat membuat sungai meluap.
Pemerintah daerah dan masyarakat setempat dapat membuat rencana tanggap darurat banjir dengan mempersiapkan rencana dan tempat evakuasi, pemetaan koordinasi dan persiapan kebutuhan bantuan logistik dan peralatan dalam menghadapi potensi banjir.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB