Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Warga Tiga Desa Sekitar Sinabung Buka Kunci Awali Kehidupan Baru di Siosar

Dilihat 337 kali
Warga Tiga Desa Sekitar Sinabung Buka Kunci Awali Kehidupan Baru di Siosar

Foto : Warga Tiga Desa Sekitar Sinabung Buka Kunci Awali Kehidupan Baru di Siosar ()

MEDAN – Bupati Karo Terkelin Brahmana memberikan secara simbolis kunci atau ‘buka kunci’ kepada perwakilan warga dari tiga desa, Simacem, Bekerah, Sukameriah pada Kamis (10/12) di Siosar, Karo, Sumatera Utara. Setelah menunggu sekian lama, secara bertahap dan akhirnya seluruh 370 KK menempati areal relokasi Siosar. Warga penerima manfaat relokasi Siosar tampak bahagia dengan tempat tinggal yang baru di Siosar. 

“Saya bersyukur dan senang mendapatkan tempat tinggal di sini”, ujar Sarmin, seorang warga dari Desa Simacem. 

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei menyampaikan di hadapan warga tiga desa pesan salam hangat dari Presiden Joko Widodo, sebagai bentuk kepedulian Presiden terhadap warga tiga desa. Pada sambutan, Willem mengatakan bahwa  pembangunan sekarang ini belum sempurna. Namun Willem meyakinkan warga bahwa pemerintah setempat akan terus mendampingi hingga mereka dapat pulih dalam menata kehidupan baru di Siosar. 

Pembangunan infrastruktur berlangsung secara bertahap, Willem mencontohkan kegiatan belajar mengajar yang masih berada di tenda dan akan segera dibangun sekolah pada lahan yang telah disiapkan. Menunjang anak-anak sekolah, Willem memfasilitasi anak-anak yang bersekolah di luar lingkungan Siosar untuk antar jemput dengan mobil serbaguna. Demikian juga warga yang ingin beraktivitas di luar. Mobil tersebut akan beroperasi dari jam 8 pagi hingga 4 sore.  

Akhir sambutan, Kepala BNPB mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, Bupati, TNI, Polri, Kementerian/lembaga dan SKPD terkait, masyarakat dan semua pihak yang terlibat dalam proses pembangunan relokasi Siosar.

Masyarakat mendapatkan lahan untuk kembali beraktivitas seperti di desa asal mereka. Sementara itu Tim Pendamping Nasional (TPN) memberikan pendampingan warga untuk pemberdayaan masyarakat, seperti menanam tanaman strowberi, tomat, dan sayuran lain, sedangkan TNI merintis komoditi holtikultura maupun pupuk organik kepada warga setempat. 

Ketiga desa tersebut merupakan desa yang telah direkomendasikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi karena berada di dalam radius 3 km dari puncak. Setiap warga mendapatkan rumah dengan ukuran 36 m² yang telah dilengkapi dengan air dan listrik serta halaman rumah. Warga tampak telah bergeliat untuk membenahi rumah maupun beraktivitas seperti beternak, berkebun, atau membuka usaha warung. (PHI)
Penulis


BAGIKAN