Warga Kepulauan Mentawai Rasakan Gempa Kuat Magnitudo 5,8
05 Mei 2021 17:28 WIB
Foto : Gempa Magnitudo (M) 5,8 mengguncang wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai pada Rabu (5/5). (BMKG)
JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai melaporkan warga masyarakat yang sempat panik saat gempa Magnitudo (M) 5,8 mengguncang di daerah tersebut pada Rabu (5/5) pagi pukul 8.24 WIB. Guncangan gempa kuat dirasakan kuat oleh masyarakat Kepulauan Mentawai menyebabkan banyak warga keluar rumah hingga situasi kembali kondusif.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut, namum BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai masih melakukan monitoring di wilayah terdampak.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat gempa berada di laut 3 km Tenggara Tuapejat, 7 km Tenggara Kepualauan Mentawai, 130 km Baratdaya Pesisir Selatan Sumbar, dengan keadalaman 29 km tepatnya 2.04 LS 99.62 BT.
Melalui rilis yang dikeluarkan BMKG, guncangan gempabumi dirasakan di daerah Mentawai dengan parameter IV Modified Mercalli Intensity (MMI). Kemudian di Painan III-IV MMI, lalu di Padang, Pariaman III MMI, dan di Bukittinggi, Padang Panjang, Payakumbuh II MMI. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Permodelan parameter IV MMI menunjukkan bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, sementara III MMI menunjukkan getaran dirasakan nyata dalam rumah. Kemudian II MMI getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Menurut kajian InaRISK, Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki risiko gempabumi sedang hingga tinggi dengan luas risiko 1.859 hektar atau sekitar 85.243 jiwa terpapar.
BNPB juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat dapat mengakses InaRISK untuk mengidentifikasi potensi risiko di sekitar tempat tinggal dan website resmi pemerintah seperti BMKG untuk informasi gempa terkini dan peringatan dini cuaca buruk yang terjadi di tanah air.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB