Warga Bengkulu Rasakan Guncangan Kuat Beberapa Detik Gempa M5,2
29 Mar 2021 19:27 WIB
Foto : Gempa berkekuatan M5,2 terjadi pada Senin lagi (29/3) di Kabupaten Bengkulu Selatan dengan kedalaman pusat gempa 23 km. (BMKG)
JAKARTA – Warga Bengkulu merasakan guncangan kuat saat gempa magnitudo (M) 5,2 terjadi pada Senin pagi (29/3). Pusat gempa dengan kedalaman 23 km terjadi pada pukul 11.13 WIB. Masyarakat Bengkulu di beberapa wilayah merasakan guncangan dalam beberapa detik.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Selatan menginformasikan guncangan kuat dirasakan di dua kabupaten. Warga Bengkulu Selatan merasakan guncangan cukup kuat sekitar 4 detik. Sedangkan di wilayah lain, BPBD Kabupaten Seluma memberitahukan warganya merasakan guncangan yang juga kuat sekitar 5 detik. Akibat guncangan kuat tersebut, dua masyarakat di wilayah tersebut panik dan keluar rumah.
Dilihat dari kekuatan gempa bumi yang diukur dengan parameter MMI atau Modified Mercally Intensity, guncangan teridentifikasi dengan tingkat MMI yang berbeda. BMKG merilis gempa yang berpusat di laut 42 km barat daya Bengkulu Selatan sebagai berikut III – IV MMI di Bengkulu Selatan, Seluma dan Manna, II – III MMI di Kepahiang, Argamakmur, Enggano dan OKU Selatan, II MMI di Curup, I – II MMI di Krui dan Liwa.
Hasil pantauan InaRISK, Bengkulu berada pada risiko bahaya sedang hingga tinggi. Sebanyak 10 kabupaten memiliki tingkat risiko gempa dengan cakupan luas hingga 1,7 hektar. Tak hanya gempa, ancaman bahaya tsunami pada tingkat risiko bahaya sedang hingga tinggi pada 7 kabupaten. Ada sekitar 1,8 juta jiwa terpapar potensi bahaya gempa bumi di wilayah Bengkulu.
Provinsi Bengkulu termasuk wilayah dengan potensi bahaya gempa dengan kategori sedang hingga tinggi. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siap siaga terhadap bahaya gempa. Dampak korban jiwa disebabkan karena reruntuhan bangunan dan bukan gempanya. Persiapkan diri dan keluarga dengan membuat secara sederhana rencana darurat keluarga, seperti identifikasi risiko dan akses evakuasi di rumah, penyiapan tas siaga bencana, tenda keluarga atau titik kumpul yang aman.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB