Warga Banjir Pilih Bertahan di Rumah Saat Banjir
06 Jan 2021 15:12 WIB
Foto : Banjir di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (5/1). (BPBD Kabupaten Banjar)
JAKARTA – Warga dua desa di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, memilih untuk bertahan di rumah mereka masing-masing saat banjir melanda pemukimannya pada Selasa (5/1), sekitar pukul 09.00 waktu setempat. Ketinggian genangan air di wilayah terdampak pada 5 hingga 50 cm.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar menyampaikan bahwa warga memilih untuk tetap tinggal di rumah meskipun terjadi banjir. Tidak ada laporan korban jiwa akibat banjir yang melanda dua desa di dua kecamatan, yaitu Desa Lok Buntar di Kecamatan Sungai Tabuk dan Desa Pematang Baru di Martapura Timur. Pantauan BPBD setempat pada sore tadi, pukul 17.03 WIB, cuaca berawan.
Menurut BPBD Kabupaten Banjiar, banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi sehingga debit air Sungai Martapura meluap. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD segera melakukan pendataan dan pemantauan di lokasi banjir. Data sementara mencatat sebanyak 97 rumah terdampak akibat banjir tersebut.
Berdasarkan analisis InaRISK, dua kecamatan terdampak memang memiliki potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Dua kecamatan ini merupakan bagian dari total 19 kecamatan dengan potensi banjir kategori sedang hingga tinggi di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.
Masyarakat diharapkan terus waspada dan siaga dalam menghadapi puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2021. Prakiraan cuaca BMKG menyebutkan dua hari ke depan, 7 Januari 2021, Kalimantan Selatan merupakan salah satu provinsi dengan potensi hujan lebat yang disertai petir atau kilat dan angin kencang.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB