Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

UPDATE - Kebakaran Kilang Minyak Indramayu, Sebanyak 932 Jiwa Mengungsi

Dilihat 122 kali
UPDATE - Kebakaran Kilang Minyak Indramayu, Sebanyak 932 Jiwa Mengungsi

Foto : Kepulan asap hitam terlihat membumbung ke angkasa dari kilang minyak PT. Pertamina yang terbakar di Desa Balongan, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3). Peristiwa tersebut memaksa sedikitnya 932 jiwa mengungsi ke tiga titik. (BPBD Kabupaten Indramayu)


JAKARTA - Sebanyak 932 jiwa diungsikan setelah Kilang Minyak milik PT. Pertamina di Desa Balongan, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat mengalami kebakaran pada Senin (29/03) pukul 01.59 WIB.

Berdasarkan laporan dari Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu yang berhasil dihimpun hingga pukul 15.40 WIB, para pengungsi tersebut terbagi di tiga titik meliputi 220 jiwa di GOR Komplek Perum Pertamina Bumi Patra, 320 jiwa di Pendopo Kantor Bupati Indramayu dan 392 jiwa di Gedung Islamic Center Indramayu.

Selain itu, jumlah korban jiwa yang terdampak dari peristiwa itu ada 6 orang luka berat dan 29 orang luka ringan. Sementara itu 1 orang dilaporkan meninggal dunia akibat serangan jantung saat terjadi ledakan.

Peristiwa terbakarnya tiga unit tank product premium 42 T 301 A/B/C itu berdampak pada lima desa meliputi Desa Balongan, Desa Sukareja, Desa Rawadalem, Desa Sukaurip dan Desa Tegalurung.

BPBD Kabupaten Indramayu telah mendirikan tenda Satgas Penanganan Kebakaran dan memberikan bantuan logistik kepada warga yang terdampak.

Dalam rangka percepatan penanganan kebakaran tersebut, BPBD Kabupaten Indramayu juga berkoordinasi dengan TNI/Polri dan Basarnas setempat guna melakukan evakuasi warga setempat serta para pekerja.

Hingga saat ini, TRC BPBD Kabupaten Indramayu masih melakukan pendataan di lokasi terbakarnya kilang minyak tersebut.

Adapun kondisi mutakhir yang dilaporkan hingga saat ini api masih dalam proses pemadaman dan warga diharapkan agar tidak panik serta selalu mengikuti arahan pihak-pihak yang berwajib untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.



Dr. Raditya Jati

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis


BAGIKAN