Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Upaya Antisipatif Hindari Dampak Cuaca Ekstrem Siklon Tropis

Dilihat 111 kali
Upaya Antisipatif Hindari Dampak Cuaca Ekstrem Siklon Tropis

Foto : Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Dr. (H.C.) Doni Monardo (kiri) dan Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi dalam rapat koordinasi terkait penanganan bencana NTB di Posko Kantor Gubernur, Kupang, NTT, Sabtu (10/4) (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Apri Setiawan)


KUPANG - Badai Siklon Tropis Seroja menyebabkan sejumlah kawasan di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami cuaca ekstrem seperti angin kencang, banjir bandang, dan gelombang pasang. Perlu adanya upaya langkah antisipatif untuk mengurangi dampak dari cuaca ekstrem. 


Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Dr. (H.C.) Doni Monardo menyampaikan beberapa tindakan langkah antisipatif pada kesempatan rapat koordinasi penanganan penanggulangan bencana di Posko Kantor Gubernur, Kupang, NTT, Sabtu (10/4).


Tidak sedikit warga yang menjadi korban banjir bandang dan tanah longsor dikarenakan tinggal di kaki bukit. Daerah aliran sungai juga terkadang dijadikan pemukiman bagi warga. Hal ini berdampak pada penyumbatan aliran sungai, dengan begitu akan membentuk tanggul alami dan berpotensi menyebabkan banjir bandang.


Pemerintah daerah dihimbau untuk membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) menjelang masuk musim penghujan. Bagi warga yang tinggal di perbukitan dengan tingkat kemiringan 30 derajat, maka harus ekstra waspada. Apabila memungkinkan, lakukan evakuasi dini demi menyelamatkan jiwa masyarakat.


Selain itu, pemeriksaan terhadap daerah aliran sungai juga perlu dilakukan. Material yang menyebabkan penyumbatan harus segera dibersihkan. Diharapkan keterlibatan pihak lain untuk membangun sinergitas yang berkesinambungan. 






Dr. Raditya Jati


Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis


BAGIKAN