Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

UGM Dan Badan Geologi Pasang LEWS di 20 Lokasi Rawan Longsor

Dilihat 334 kali
UGM Dan Badan Geologi Pasang LEWS di 20 Lokasi Rawan Longsor

Foto : UGM Dan Badan Geologi Pasang LEWS di 20 Lokasi Rawan Longsor ()

Universitas Gadjah Mada (UGM) memasang peralatan peringatan dini bahaya tanah longsor di Banjarnegara pada Sabtu (20/12). Peralatan peringatan dini tanah longsor atau Landslide early warning system (LEWS) juga terpasang di beberapa wilayah. Dari 10 unit LEWS yang akan dipasang UGM terdistribusi di Banjarnegara 5 unit, Kulonprogo 1, Bandung Barat 1, Pekalongan 1, Banyumas 1, dan Magelang 1. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) - Badan Geologi akan memasang10 unit LEWS di Wonosobo 5 unit, Jawa Barat bagian Selatan 4, dan Magelang 1.

Sebelumnya UGM bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pertamina telah memasang 14 LEWS  di beberapa tempat yaitu Banjarnegara 1 unit, Karanganyar 2, Situbondo 1, Sulawesi Utara 1 Tasikmalaya 1, Garut 1, Tanggamus 1, Argomakmur Bengkulu 1, Baturaja 1,Sungai Penuh 1, Sumatera Utara 1, Kalimantan Selatan 1, dan Sulawesi Srelatan 1, sedangkan PVMBG telah memasang 5 unit di Karanganyar 1 unit, Purworejo 1, Cilacap 1, dan Magelang 2. Sementara itu Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah memasang 2 unit di Agam dan Balikpapan, dan LIPI memasang di Garut.

Kepala BNPB Syamsul Maarif langsung memimpin pelaksanaan pemasangan peralatan LEWS seperti yang diperintahkan Presiden Jokowi saat Sidang Kabinet Terbatas pada Rabu (17/12). Saat ini Kepala BNPB masih berada di Banjarnegara untuk membahas penanganan darurat dan pemulihan dari longsor di Dusun Jemblung, Banjarnegara.

Semua LEWS tersebut adalah karya anak bangsa Indonesia sehingga perlu diapresiasi dan digunakan. Bahkan Pemerintah Myanmar pernah membeli LEWS produk UGM untuk dipasang di Myanmar pada tahun 2012. Hendaknya pemda yang memiliki daerah rawan longsor memanfaatkan peralatan ini karena sangat diperlukan masyarakat. Begitu juga dengan dunia usaha melalui program CSR (Corporate Social Reponsibility) dapat juga membangun sistem peringatan dini longsor atau bencana lainnya. Jika selama ini bantuan diberikan saat tanggap darurat maka dapat dialihkan dalam bentuk pencegahan bencana dengan peringatan dini.

Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB

Penulis


BAGIKAN