Tujuh Desa Terdampak Banjir dan Tanah Longsor di Purbalingga
27 Okt 2022 15:42 WIB
Foto : Kondisi terdampak banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah pada Rabu (26/10). (BPBD Kabupaten Purbalingga)
JAKARTA – Banjir dan tanah longsor menerjang Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah pada Rabu (26/10). Peristiwa tersebut terjadi pasa hujan deras dan meluapnya debit air pada beberapa sungai serta melimpas ke permukiman warga pukul 12.30 waktu setempat.
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat hingga Rabu malam, banjir sudah mulai surut. Data sementara yang berhasil dihimpun terdapat 295 kepala keluarga / 1.177 jiwa terdampak dan 384 jiwa diantaranya memilih untuk mengungsi ke tempat lebih aman. Kejadian ini juga menyebabkan 295 unit rumah warga dan 5 hektar lahan pertanian ikut terdampak. Hingga kini belum ada laporan adanya korban jiwa maupun luka akibat peristiwa ini.
Banjir dan tanah longsor ini berdampak pada tujuh desa, adapun lokasi terdampak ialah Desa Siwarak, Desa Gondang, Desa Tlahab Lor di wilayah Kecamatan Karangreja. Kemudian Desa Banjarsari dan Desa Limbasari yang berada di Kecamatan Bobotsari. Selanjutnya Desa Banjar Kerta di Kecamatan Karanganyar dan Desa Sukamaju wilayah Kecamatan Padarincang.
Untuk melakukan percepatan penanganan bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga bersama tim gabungan langsung menuju lokasi terdampak untuk melakukan kaji cepat, evakuasi warga dan melakukan pemantauan kondisi faktual tempat kejadian. Dapur umum telah didirikan di dua wilayah yaitu Desa Siwarak dan Desa Tlahab Lor untuk memenuhi kebutuhan permakanan warga terdampak.
BPBD melaporkan, mengingat kondisi cuaca yang masih mungkin turun hujan, masih ada potensi terjadinya gerakan tanah khususnya di Desa Siwarak dan Desa Tlahab Lor. Hal itu sejalan dengan prakiraan cuaca yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca pada sebagian wilayah di Jawa Tengah berpotensi hujan dengan itensitas ringan dan sedang pada Kamis (27/10) dan Jumat (28/10).
Menanggapi potensi tersebut, BNPB mengimbau kepada pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan dan waspada terhadap munculnya potensi bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan bencana lainnya yang diakibatkan oleh cuaca ekstrem.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain dengan melakukan patroli dan operasi susur sungai ataupun wilayah rawan bencana lainnya guna mengidentifikasi dan mengenali potensi bencana yang akan terjadi di sekitar kita, kemudian meyiapkan jalur dan tempat evakuasi di lokasi yang aman sekitar tempat tinggal, serta membiasakan melihat prakiraan cuaca dan informasi terkait kebencanaan yang bisa didapatkan dari lembaga berwenang tingkat daerah dan pusat.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB