Tokoh Agama Bangkalan Berperan Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Akhiri Covid-19
16 Jun 2021 00:58 WIB
Foto : Kegiatan sarasehan penanganan Covid-19 di Bangkalan, pada Selasa (15/6). (Istimewa)
BANGKALAN – Tokoh agama di wilayah Bangkalan, Jawa Timur, berperan untuk kepedulian masyarakat dalam mengakhiri pandemi Covid-19 di wilayahnya. Upaya ini diharapkan untuk menekan kenaikan drastis kasus konfirmasi positif.
Pengasuh Pondok Pesantren Ibnu Cholil Bangkalan Kiai Haji Imam Bukhori Cholil menekankan para ulama memiliki peran dalam menanggulangi Covid-19. Menurutnya, tantangan yang dihadapi masyarakat Bangkalan yaitu ada sebagian masyarakat yang menganggap Covid-19 ada dan tidak ada. Ia menyinggung dengan kisah warga yang meninggal karena melahirkan atau akibat kecelakaan, kemudian dimakamkan dengan protokol Covid-19.
Menurutnya, masyarakat perlu dijelaskan bahwa pemakaman dengan protokol Covid-19 bertujuan untuk menghindarkan adanya kerumunan saat pemakaman. Ini juga menghindari anggapan warga terhadap orang yang meninggal itu 'dicovidkan.'
Kemudian, ia juga menyampaikan mengenai warga yang menganggap Covid-19 itu tidak ada. Ini didorong oleh oknum tertentu karena berita di media sosial. Menyikapi fenomena yang terjadi di tengah masyarakat, Kiai Bukhori berharap adanya kesadaran bersama untuk menerangkan kepada santri dan kemudian masyarakat. Menurutnya, permasalahan Covid-19 ini sangat serius sehingga penanganannya juga membutuhkan kedisplinan dan kearifan semua pihak.
"Tanpa kedisiplinan, permasalahan tidak akan selesai. Kita membutuhkan kedisiplinan dan kearifan semua pihak. Kiai dapat menyadarkan semua pihak untuk mengikuti protokol kesehatan," ucap Kiai Bukhori dalam sarasehan penanganan Covid-19 di Bangkalan, pada Selasa (15/6).
Senada dengan hal tersebut, Bupati Bangkalan RK Abdul Latif Amin Imron mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa bekerja sendiri. Pemerintah daerah membutuhkan dukungan seluruh elemen masyakarat, khususnya dari para tokoh agama. Ia berpesan, masyarakat perlu ditingkatkan pengetahuan dan pemahamannya terhadap bahaya Covid-19.
Di samping itu, Kiai Bukhori menambahkan, dibutuhkan kemauan dan kedisiplinan serta komunikasi yang baik dari semua pihak. Kiai Bukhori mengilustrasikan dengan lantai yang sedang dibersihkan namun tetap saja ada orang yang lalu lalang menginjak lantai yang sedang dibersihkan tersebut. Tentu lantai akan tetap kotor.
"Serta pemahaman bersama akan keteladan yang baik kepada masyarakat," tambahnya.
Ia mengatakan, saat ini masih darurat sehingga diperlukan langkah-langkah darurat. Dengan optimisme, Kiai Bukhori mengajak untuk mengakhiri Covid-19. "Kita mulai dari Bangkalan, kita tunjukkan kepada Indonesia dan dunia bahwa kita tangguh menghadapi pandemi Covid-19," ucapnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mohammad Mahmud MD menegaskan bahwa pemerintah pusat bekerja keras untuk mengakhiri pandemi Covid-19 di tanah air. Pemerintah sungguh melakukan tugasnya untuk menyelamatkan rakyat, ujar Mahmud.
Mahmud berpesan, upaya yang dilakukan pemerintah akan lebih efektif apabila didukung oleh para tokoh agama. Menurutnya, para tokoh dapat memberikan contoh kepada masyarakar sehingga mereka akan mendengar pesan-pesan yang disampaikan.
Pada sebaran Covid-19 di Kabupaten Bangkalan hingga 14 Juni 2021, total kasus konfirmasi positif berjumlah 2.244 kasus, sedangkan total sembuh berjumlah 1.540 kasus.
Saat mendampingi Menkopolhukam, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Dr. Raditya Jati menyampaikan bahwa BNPB dan Satgas Penanganan Covid-19 selalu mendukung pemerintah daerah dalam menangani kenaikan kasus Covid-19 di Bangkalan. BNPB akan menyampaikan beberapa catatan yang dapat digunakan sebagai strategi penanganan ke depan.
Sarasehan penanganan Covid-19 di Kabupaten Bangkalan dihadiri Menkopolhukam, Gubernur Jawa Timur, Bupati Bangkalan, Deputi Sistem dan Strategi BNPB, Deputi V Menkopolhukam serta Ketua MUI KH Miftachul Akhyar, sejumlah alim ulama, tokoh masyarakat, Forkopimda serta pakar medis dari Bangkalan. Menkopolhukam menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak, khususnya para ulama, dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Bangkalan.
Tim Komunikasi Kebencanaan BNPB