Tinjau Banjir Garut, Kepala BNPB: Ketangguhan Masyarakat Bentuk Optimisme Hadapi Bencana
16 Okt 2020 21:40 WIB
Foto : Kepala BNPB Doni Monardo (tengah) saat meninjau lokasi terdampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Kamis (15/10). (Komunikasi Kebencanaan/Ranti Kartikaningrum)
GARUT - Bencana hidrometeorologi masih melanda beberapa daerah di Indonesia. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengungkapkan bahwa ketangguhan masyarakat menjadi kunci dalam menghadapi bencana yang kerap kali terjadi di Indonesia, terlebih di tengah pandemi COVID-19.
“Hal yang membuat optimis dalam menghadapi bencana saat ini adalah ketangguhan masyarakat,” ungkap Doni dalam keterangannya saat meninjau lokasi terdampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Kamis (15/10).
Doni menjelaskan bahwa penanganan bencana di Kabupaten Garut dapat menjadi pelajaran bagi daerah lain.
“Ketangguhan masyarakat Kabupaten Garut melalui kesiapsiagaan dalam menghadapi banjir dan tanah longsor dapat menjadi pembelajaran bagi daerah lain,” ujar Doni.
“Hal ini terbukti pada tanggal 11 dan 12 Oktober dini hari masyarakat sudah siaga, dengan saling berbagi informasi mulai dari hulu ke hilir untuk mengantisipasi turunnya air bah, sehingga sewaktu air melanda sejumlah desa, masyarakat sudah berada di tempat-tempat yang telah disiapkan oleh pemerintah daerah dengan aman,” lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa satu orang pun dalam peristiwa banjir dan tanah longsor di Kabupaten Garut.
“Tidak ada korban jiwa satu orang pun dalam peristiwa ini. Hal ini berkat kesiapsiagaan masyarakat yang telah terlatih dengan adanya Desa Tangguh Bencana, yang tentunya akan terus kami kembangkan di masa depan,” ujar Rudy.
Selain itu, Rudy menjelaskan bahwa Kabupaten Garut memiliki potensi ancaman bencana yang beragam, mulai dari gunung berapi, tsunami, banjir, pergerakan tanah dan tanah longsor. Rudy turut mengapresiasi kehadiran BNPB dalam memberikan bimbingan langsung terkait mitigasi bencana serta bantuan kepada masyarakat.
“Kami akan terus belajar dan memberi pemahaman kepada masyarakat yang tentunya sesuai dengan bimbingan dari BNPB terkait mitigasi bencana yang terjadi,” lanjut Rudy.
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, data kerusakan yang terjadi di Kabupaten Garut bagian selatan per 15 Oktober 2020 antara lain 154 rumah rusak berat, 217 rusak sedang dan 628 rusak ringan serta berdampak pada fasilitas lainnya seperti sekolah, rumah ibadah, jembatan dan jalan yang terputus.
BNPB melalui Kedeputian Logistik dan Peralatan juga memberikan bantuan dalam mendukung penanganan banjir di Kabupaten Garut berupa Dana Siap Pakai (DSP) sebesar satu miliar rupiah, 300 selimut, 150 unit tenda gulung, delapan unit tenda keluarga, dua set tenda pengungsi, satu lampu air garam, dan family kit.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB