Tingkatkan Kapasitas Pimpinan Daerah, BNPB Gelar Pelatihan bagi Bupati dan Walikota se-Provinsi Sulawesi Tenggara
21 Mei 2022 15:56 WIB
Foto : Pelatihan Leadership Development Programme for Disaster Management – Kepemimpinan Pada Situasi Darurat bagi Bupati/Walikota se-Provinsi Sulawesi Tenggara yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana (Pusdiklat PB BNPB) di Provinsi Bali, Sabtu (21/5). (Pusdiklat PB BNPB)
BADUNG - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto didampingi Gubernur Sulawesi Tenggara, membuka pelatihan Leadership Development Programme for Disaster Management – Kepemimpinan Pada Situasi Darurat bagi Bupati/Walikota se-Provinsi Sulawesi Tenggara yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana (Pusdiklat PB BNPB).
Adapun pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Aparatur Pemerintah Daerah dalam pengelolaan bencana termasuk dalam situasi krisis dengan baik, bijak, cepat, dan tepat.
Gubernur Sulawesi Tenggara, H. Ali Mazi, S.H., pada sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu bentuk komitmen antara BNPB dengan pemerintah daerah untuk membangun kesiapsiagaan di daerah dalam menghadapi potensi/risiko bencana di daerah, khususnya diwilayah Provinsi Sulawesi Tenggara.
“Komitmen ini perlu diperkuat melalui kolaborasi semua unsur, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam menghadapi bencana,” ujar Ali, Sabtu (21/5).
Kepala BNPB dalam pembukaannya menjelaskan bahwa Indonesia termasuk salah satu negara dari 35 negara yang memiliki tingkat risiko bencana tinggi.
“Untuk Sulawesi Tenggara, dari 17 Kabupaten/Kota, terdapat 14 Kabupaten/Kota yang memiliki risiko bencana tinggi, dan 3 Kabupaten/Kota lainnya memiliki risiko bencana sedang,” jelas Suharyanto.
Selain itu, Suharyanto juga mengingatkan kembali arahan Presiden RI pada Rakornas BNPB beberapa waktu lalu, bahwa pemerintah daerah memiliki tanggung jawab mutlak dalam penanggulangan bencana.
“Saat terjadi darurat bencana, para Bupati dan Walikota secara otomatis menjadi komandan penanganan darurat bencana,” tutur Suharyanto.
Sejalan dengan kegiatan pelatihan ini, secara maraton akan ada beberapa kegiatan mendukung pertemuan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) yang akan dihadiri oleh 198 negara yang bertujuan untuk merumuskan konsep-konsep pengurangan risiko bencana di dunia, Indonesia menjadi tuan rumah pertama di Asia.
Para narasumber kunci yang menjadi pemateri dalam pelatihan ini disampaikan oleh; Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan, Ketua Umum IABI Harkunti Pratiwi Rahayu, Ketua PMI Provinsi Jateng Sarwa Pramana, Tenaga Ahli BNPB Ridwan Yunus dan dipandu oleh former Head of AHA Center Said Faisal
Pada sesi penutup, Kepala BNPB mengharapkan agar pelatihan ini dapat bermanfaat, khususnya bagi Bupati/Walikota maupun Kepala Pelaksana BPBD se-Provinsi Sulawesi Tenggara dalam menghadapi potensi atau risiko bencana maupun saat penanganan darurat bencana.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB