Tanggul Sungai Cikeruh Jebol, Sebanyak 600 Warga Ranca Ekek Kebanjiran
08 Apr 2022 04:55 WIB
Dilihat 95 kali
Foto : Tim BPBD Kabupaten Bandung melakukan kaji cepat dan monitoring kondisi banjir yang melanda Desa Ranca Ekek, Kecamatan Ranca Ekek, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, Kamis (7/4). (BPBD Kabupaten Bandung)
JAKARTA - Hujan deras yang mengguyur wilayah Desa Ranca Ekek, Kecamatan Ranca Ekek, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada Kamis (7/4) pukul 18.00 WIB, menyebabkan peningkatan debit air Sungai Cikeruh hingga meluap dan menyebabkan jebolnya tanggul sungai yang mengakibatkan kurang lebih 200 unit rumah, 1 mushala dan 3 sekolah terdampak banjir dengan tinggi muka air (TMA) 145-276 sentimeter.
Laporan visual dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, banjir membawa lumpur dan material lainnya masuk ke dalam permukiman warga. Beberapa warga berupaya membersihkan endapan lumpur yang terbawa masuk ke rumah menggunakan alat seadanya.
BPBD Kabupaten Bandung mencatat, peristiwa tersebut berdampak pada 600 jiwa dari 200 KK. Tidak ada korban jiwa atas kejadian itu, namun aktivitas masyarakat menjadi terhambat.
Sebagai bentuk upaya percepatan penanganan banjir tersebut, Tim BPBD Kabupaten Bandung telah turun ke lapangan guna melakukan kaji cepat situasi, monitoring berkala kondisi banjir, membantu proses pembersihan material lumpur dan koordinasi lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait seperti TNI, Polri, pemerintah desa setempat serta relawan untuk perbaikan tanggul yang jebol.
Tim BPBD Kabupaten Bandung juga telah memberikan sosialisasi kepada warga terdampak untuk mengantisipasi adanya potensi bencana banjir susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca. BPBD Kabupaten Bandung telah memberikan himbauan kepada warga masyarakat sekitar apabila terjadi hujan lebat dengan durasi lama agar segera melakukan evakuasi mandiri atau mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan aman
Sosialisasi terkait antisipasi bencana susulan itu dilakukan mengingat informasi prakiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan bahwa hujan dengan intensitas ringan, sedang hingga lebat dan dapat disertai petir masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Bandung dan sekitarnya hingga Minggu (10/4) mendatang.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Laporan visual dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, banjir membawa lumpur dan material lainnya masuk ke dalam permukiman warga. Beberapa warga berupaya membersihkan endapan lumpur yang terbawa masuk ke rumah menggunakan alat seadanya.
BPBD Kabupaten Bandung mencatat, peristiwa tersebut berdampak pada 600 jiwa dari 200 KK. Tidak ada korban jiwa atas kejadian itu, namun aktivitas masyarakat menjadi terhambat.
Sebagai bentuk upaya percepatan penanganan banjir tersebut, Tim BPBD Kabupaten Bandung telah turun ke lapangan guna melakukan kaji cepat situasi, monitoring berkala kondisi banjir, membantu proses pembersihan material lumpur dan koordinasi lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait seperti TNI, Polri, pemerintah desa setempat serta relawan untuk perbaikan tanggul yang jebol.
Tim BPBD Kabupaten Bandung juga telah memberikan sosialisasi kepada warga terdampak untuk mengantisipasi adanya potensi bencana banjir susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca. BPBD Kabupaten Bandung telah memberikan himbauan kepada warga masyarakat sekitar apabila terjadi hujan lebat dengan durasi lama agar segera melakukan evakuasi mandiri atau mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan aman
Sosialisasi terkait antisipasi bencana susulan itu dilakukan mengingat informasi prakiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan bahwa hujan dengan intensitas ringan, sedang hingga lebat dan dapat disertai petir masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Bandung dan sekitarnya hingga Minggu (10/4) mendatang.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Penulis