Tanah Longsor Diperkirakan Timbun 12 Warga Cihanjuang
10 Jan 2021 14:46 WIB
Foto : Bencana tanah longsor diperkirakan menimbun 12 warga Cihanjuang pada Sabtu (9/1). (BPBD Kabupaten Sumedang)
JAKARTA – Bencana tanah longsor diperkirakan menimbun 12 warga Cihanjuang pada Sabtu (9/1). Peristiwa tersebut terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada pukul 16.00 waktu setempat.
Tanah longsor dipicu oleh curah hujan tinggi dan struktur tanah yang labil. Tebing setinggi 20 meter dan panjang sekitar 40 meter longsor hingga menimpa beberapa unit rumah hingga rusak. Hal tersebut didasarkan analisis dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang di lapangan. Akibat kejadian ini, BPBD menginformasikan 12 warga diperkirakan tertimbun material.
Hingga kini personel di lapangan masih melakukan pendataan, sedangkan 14 unit rumah mengalami rusak berat.
BPBD Kabupaten Sumedang telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait. Proses evakuasi warga yang tertimbun dilakukan oleh tim gabungan yang dikoordinasikan oleh Basarnas. Sementara ini, BNPB masih terus memonitor penanganan darurat yang dilakukan oleh BPBD setempat, serta data terkini.
Kabupaten Sumedang termasuk wilayah dengan potensi bahaya tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi. Berdasarkan analisis InaRISK, sebanyak 26 kecamatan teridentifikasi berpotensi bahaya dengan kategori tersebut, sedangkan luas bahaya sekitar 60.872 hektar.
Dilihat dari prakiraan cuaca Info BMKG, pada malam hari ini (9/1) hingga esok, kecamatan Cimanggung masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan. Sedangkan wilayah Provinsi Jawa Barat, terpantau berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.
BNPB berharap masyarakat dapat tetap waspada dan siaga dalam mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor maupun angin kencang. Persiapan diri sendiri, keluarga dan komunitas sangat dibutuhkan sehingga dampak korban jiwa dapat dihindari sedini mungkin, khususnya di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
Menyikapi puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2021, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengingatkan BPBD Provinsi untuk melakukan upaya peringatan dini dan kesiapsiagaan, khususnya di BPBD kabupaten dan kota.
BNPB menyurati Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di 34 provinsi untuk terus berkoordinasi dengan BPBD di tingkat kabupaten dan kota. Peringatan dini dan kesiapsiagaan ini didasari data prakiraan potensi banjir dan longsor pada Januari 2021 dari BMKG, yang bekerja sama dengan Kementerian PUPR, BIG dan PVMBG.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Facebook : @InfoBencanaBNPB
Twitter : @BNPB_Indonesia
Instagram : @bnpb_indonesia
Youtube : BNPB Indonesia