Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

SINABUNG MELETUS DUA KALI, 17.094 MENGUNGSI

Dilihat 333 kali
SINABUNG MELETUS DUA KALI, 17.094 MENGUNGSI

Foto : SINABUNG MELETUS DUA KALI, 17.094 MENGUNGSI ()

JAKARTA (6/12). Hari ini Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, kembali menunjukkan aktivitas. Terjadi dua kali letusan pada pukul 06.00 dan 09.00 WIB dengan ketinggian asap mencapai 1.500 meter. Status Sinabung AWAS. Update penanganan darurat bencana erupsi Sinabung pada 6 Desember 2013 sebagai berikut:


Jumlah pengungsi 17.094 jiwa/5.556 KK, tersebar di 31 titik pengungsian. Pengungsi berasal dari Kecamatan Payung (3 desa), Simpang Empat (3 desa, 1 dusun), Namantran (9 desa, 1 dusun), dan Tiganderket (5 desa).


Pada hari ini dilakukan beberapa kegiatan seperti validasi data warga terdampak, distribusi logistik ke 31 titik pengungsian, peninjauan lokasi pos pengungsian Uka 1 dan 2, rapat koordinasi dengan Deputi Menko Kesra, K/L, dan SKPD tentang pemberdayaan pengungsi, serta rapat evaluasi harian.

Kondisi terakhir, terjadi dua kali letusan dengan ketinggian asap sampai 1.500 meter pada pukul 06.00 dan 09.00 WIB. Aktivitas gunung masih tinggi, tiga kali gempa vulkanik dalam, 32 kali gempa low frekuensi, tremor 0,5-3 mm. Status AWAS dan rekomendasi mengungsi dalam radius lima kilometer.


Kebutuhan mendesak adalah peralatan dapur, tabung gas, masker, matras, tikar, bumbu masak, tangki air, dan penerangan pos pengungsian. Personil yang dikerahkan 688 orang, terdiri atas BNPB 8, BPBD Sumut 10, Pemkab Karo 25, Prov Jambi 26, Prov Riau 10, Kab. Serdang Bedagai 3, Kab. Pak pak barat 3, TNI 328, Polri 125, serta relawan 150.


Peralatan/kendaraan yang telah dikerahkan adalah mobil komando, rescue, mobil komunikasi, mobil toilet, mobil dapur umum, truk tangki air, dan tenda. Kendala yang masih ditemukan antara lain keterbatasan tikar bagi pengungsi, sulitnya merujuk pasien ke rumah sakit umum, guru yang diperbantukan di pengungsian Paroki Kabanjahe sering tidak datang mengajar, hidran umum air masih kurang. Penyelesaian yang diupayakan meliputi tikar akan diganti dengan tenda gulung dari BNPB, obat-obatan akan dipenuhi oleh Dinas Kesehatan Karo, rujukan ke rumah sakit bagi pengungsi dibebaskan dari biaya, kekurangan hidran akan dipenuhi Kementerian Pekerjaan Umum, serta bumbu dan peralatan dapur akan dipenuhi dari logistik Posko Utama.


Sutopo Purwo Nugroho

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB

Penulis


BAGIKAN