Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

SERAH TERIMA “RAHASIA MERAPI” BADAN GEOLOGI KE BNPB

Dilihat 409 kali
SERAH TERIMA “RAHASIA MERAPI” BADAN GEOLOGI KE BNPB

Foto : SERAH TERIMA “RAHASIA MERAPI” BADAN GEOLOGI KE BNPB ()

Serah terima hasil kegiatan Siaga Darurat Lahar Dingin G. Merapi oleh Badan Geologi ke BNPB yang dilaksanakan di Ruang Auditorium Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tekhnologi Kegunungapian (BPPTK) pada Rabu, 27 Februari 2013 berjalan dengan lancar. Tampak hadir pada acara tersebut perwakilan BNBB oleh Sekretaris Utama BNPB dan Deputi 1 Bidang Kesiapsiagaan, Kepala Badan Geologi KESDM, Kepala BPPTK. Kepala TPT RR Merapi wilayah DIY dan Jateng, TIM Teknik Geodesi UGM, BPBD Provinsi, dan BPBD Kabupaten.

Drs. Subandriyo selaku Kepala BPPTK pada kesempatan tersebut menyampaikan sambutan dan laporan kegiatan yang telah dilaksanakan. Ia menyimpulkan secara umum semua kegiatan siaga darurat menghadapi ancaman lahar dingin G. Merapi pasca erupsi 2010 telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Adapun ringkasan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan berkat kerjasama antara BNPB dan Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) ini adalah sebagai berikut:

  1. Citra LiDAR G. Merapi
    Citra ini beresolusi 0.3M2 seluas 53.000 Ha denganpeta turunan berupa peta DEM (Digital Elevation Model) dan Peta Tutupan Lahan.
  2. Early Warning System
    Telah dibangun Sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) lahar di sungai-sungai utama berhulu di G. Merapi meliputi K. Woro, K. Gendol. K. Kuning, K. Boyong/K. Code, K. Krasak, K. Putih, K. Senowo, K. Apu, K. Putih. EWS lahar Merapi dilengkapi sensor hujan, kamera dan geophone/AFM (acoustic flow monitor) yang mendeteksi getaran akibat aliran lahar. Sistem bekerja secara real_time, dimana data ditrasmisikan secara on line ke kantor BPPTK, BNPB Jakarta, BPBD DIY, BPBD Kabupaten Klaten, BPBD Kabupaten Sleman, BPBD Kabupaten Magelang.
  3. Analisis Risiko Bencana G. Merapi
    Hasil analisis risiko bencana G. Merapi telah dibuat hingga skala dusun yang disajikan dalam bentuk peta kerentanan, peta ancaman, dan peta risiko di setiap kabupaten. Disamping itu, sudah terbangun data base faktor-foktor kerentanan dan risiko yang dapat dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan di dalam penanggulangan bencana G. Merapi.
  4. Penguatan Kapasitas Masyarakat
    Telah dilakukan wajib latih penanggulangan bencana di 40 dusun rawan bahaya lahar, dengan menghasilkan Prosedur Tetap (Protap) Dusun.
  5. SIKAD Merapi
    Dalam rangka peguatan sistem komunikasi, telah dibangun Sistem Komunikasi Kebencanaan Desa (SIKAD) Merapi, yaitu sistem komunikasi interaktif menggunakan sarana teknologi informasi untuk menjangkau desa-desa, khususnya yang masih belum terjangkau jaringan komunikasi publik. Saat ini telah dibangun SIKAD di 8 desa yaitu  Desa Sukorini, Desa Sindumartani, Kepuharjo, Glagaharjo (Kabupaten Sleman), dan Desa Sirahan, Desa Jumoyo, Desa Tamanagung (Kabupaten Magelang) serta Cokrodiningratan (Kota Yogyakarta).

  6. Kegiatan Public Outreach
    Telah dibuat 5 seri film untuk penyuluhan kebencanaan G. Merapi, leaflet dan sticker pesan kewaspadaan terhadap bencana serta sebuah buku kesaksian para siswa dan guru ketika terjadi letusan G. Merapi yang disebarluaskan ke masing-masing sekolah di sekitar Merapi.
  7. Bantuan Peralatan PRB
    Telah diserahkan bantuan perlengkapan peralatan pelatihan penanggulangan bencana di SMA Negeri 2, Klaten dalam rangka membangun Sekolah Berwawasan Lingkungan dan Mitigasi Bencana (SWALIBA).

 

Dr. Ir. Istarno, salah satu TIM dari Teknik Geodesi UGM mengatakan, dalam program Risk Analysis, Hazard Assessment, Information based on warning system and communities Awereness of Merapi yang kemudian disingkat RAHASIA Merapi, telah mencakup semua sendi yang berkaitan dengan upaya pengurangan risiko bencana  G. Merapi. Hasil analisis risiko dapat digunakan sebagai kontrol efektivitas upaya pengurangan risiko oleh para pemangku kepentingan. Disamping itu, data base elemen risiko yang ada, bila di update secara reguler, dapat digunakan untuk assessment kerugian secara cepat untuk menyusun rencana pemulihan apabila bencana erupsi terjadi di masa mendatang. Ia juga menambahkan di kalangan akademisi, data-data ini juga telah dimanfaatkan oleh mahasiswa baik mahasiswa S1, S2, maupun S3 dalam penelitian-penilitian kegunungapian, khususnya G. Merapi.

Menurut Dr. Ir. R. Sukhyar, kepala Badan Geologi KESDM, pemerintah mempunyai bargaining position dalam hal pemanfatan teknologi dalam pengurangan risiko bencana. Dengan teknologi yang baik, penginformasian dan pensosialisasian yang baik atas barang-barang yang telah dihasilkan, maka dapat meminimalisir kerugian yang ditimbulkan dari sebuah kejadian bencana. Barang-Barang yang dihasilkan saat ini dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan mulai dari  BPBD, akademisi, hingga Penambang Galian C di G. Merapi. Sukhyar juga menjelaskan, kegiatan yang telah dilakukan ini menjadi bukti bahwa BNPB telah berhasil menjalin kerjasama dan berkoordinasi dengan pihak-pihak lain seperti unsur-unsur pengarah baik dari Badan Geologi, perguruan tinggi, Kementerian PU, lembaga-lembaga penelitian ilmu kebumian untuk memberikan informasi kebencanaan yang terbaik  kepada masyarakat dalam rangka pengurangan risiko bencana.

Ir. Fatchul Hadi, Dip. HE selaku Sekretaris Utama BNPB ikut menyampaikan bahwa barang-barang yang telah dihasilkan seperti LiDAR G. Merapi merupakan aset tidak berwujud yang sangat bernilai untuk pengurangan risiko bencana. Ia juga mengatakan pemetaan LiDAR bisa dijadikan sebagai salah satu data base gunungapi.

“BNPB akan berusaha agar kegiatan serupa bisa dilanjutkan untuk gunungapi lain di luar G. Merapi yang mempunyai potensi meletus besar dengan risiko sangat tinggi seperti G. Agung, di P. Bali dan G. Galunggung di Jawa Barat” ucapnya. Sebelum acara tersebut ditutup, Fachtul Hadi menghimbau kepada Seluruh BPBD baik Kabupaten maupun provinsi dapat mensosialisasikan barang-barang tersebut sesuai dengan peruntukannya.

Yorsi Nuzulia

Staff MONEV dan Pelaporan TPT RR MERAPI DIY dan JATENG

Penulis


BAGIKAN