Senior Management Training 2021 Bagi Kepala Pelaksana Harian BPBD Tingkat Provinsi Se-Indonesia
23 Jun 2021 22:11 WIB
Foto : Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito berpidato pada acara Senior Management Training bagi Kepala Pelaksana Harian BPBD Tingkat Provinsi Se-Indonesia di Sanur, Bali, Rabu (23/6). (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Toto Satrio)
BALI - Kepemimpinan memegang peranan penting untuk mencapai
suatu tujuan dan dapat mempengaruhi kemajuan masyarakat. Dalam penanggulangan
bencana, kepemimpinan yang tangguh benar-benar menjadi sebuah kebutuhan.
Kepemimpinan yang berkarakter menjadi kunci penting dalam penanggulangan
bencana, baik pada saat pra-bencana, saat-bencana, dan pasca-bencana.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Ganip Warsito SE., MM., pada acara
Senior Management Training tahun 2021, bertempat di Prime Plaza Suites Sanur,
Bali, Rabu (23/6).
“Tidak sedikit pemimpin-pemimpin besar memiliki karakter
tangguh tersebut melalui pengalaman dan pelatihan,” jelas Ganip dalam pidatonya.
Beliau berharap pada saat tidak ada potensi bahaya bencana,
seorang pemimpin harus memiliki misi yang jauh ke depan agar dapat
mempertahankan sekaligus dapat meningkatkan pengurangan risiko bencana dan
kesiapsiagaan.
Inovasi dan terobosan seorang pemimpin menjadi faktor penting
dalam meningkatkan ketahanan bencana sekaligus menurunkan indeks risiko bencana
di suatu wilayah. Di era ketika terjadi berbagai perubahan yang begitu cepat
dalam bidang media komunikasi, arus informasi, teknologi, transportasi dan lain
sebagainya, maka seorang pemimpin perlu menyesuaikan diri dan menggunakannya
untuk upaya mitigatif dan antisipatif.
Pada saat terjadi bencana, diperlukan pemimpin yang berani
melakukan berbagai langkah yang cepat dan tepat, yang bertujuan untuk
menyelamatkan jiwa sebanyak mungkin. Pemimpin juga harus bisa menggerakkan
berbagai pihak, pemimpin berperan sebagai motor dalam melakukan berbagai upaya
di dalam keterbatasan dengan memiliki prioritas-prioritas tindakan.
“Seorang pemimpin berbeda dengan seorang manajer. Pemimpin
yang baik memiliki keberanian untuk mengambil keputusan dan
mempertanggungjawabkan keputusannya itu” tambah Ganip menutup pidatonya sekaligus
membuka acara pelatihan yang akan berjalan pada tanggal 23 hingga 24 Juni 2021.
Pelatihan dengan durasi dua hari ini bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas para pengambil keputusan dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana di Indonesia.
Senior Management Training ini akan difasilitasi oleh Para
Eselon 1 dan Widyaswara Utama dan Madya dari BNPB. Diikuti seluruh Kepala
Pelaksana (Kalaksa) Harian BPBD Provinsi Se-Indonesia yang sebagian besar
dilakukan secara daring. Dari 34 yang diundang, hadir di lokasi hanya sebanyak
15 Kalaksa. Adapun alasannya dikarenakan peningkatan kasus COVID-19 dan
kejadian bencana di daerah masing-masing.
Luasnya wilayah geografis Indonesia dan besarnya jumlah
penduduk menjadi tantangan tersendiri dalam upaya penanggulangan bencana. Satu
di antara tantangan tersebut adalah karena keterbatasan sumberdaya. Kondisi ini
mendorong BNPB untuk membangun kolaborasi Pentahelix antara pemerintah dan
pemerintah daerah, lembaga non pemerintah dalam dan luar negeri, dunia usaha,
perguruan tinggi, media dan masyarakat.
Kolaborasi Pentahelix dilakukan untuk percepatan pencapaian
tujuan penyelenggaraan penanggulangan bencana pada saat prabencana dengan upaya
untuk meningkatkan pelaksanaan kebijakan dalam pengurangan risiko bencana dan kesiapsiagaan.
Pada saat tanggap darurat dengan upaya pemenuhan kebutuhan dasar dan
menyelamatkan lebih banyak nyawa. Pada saat rehabilitasi dan rekonstruksi
dengan melakukan upaya pemulihan yang lebih baik dan lebih aman, serta
dibarengi dengan kapasitas daya lenting secara sosial dan ekonomi.
Tim Komunikasi Kebencanaan BNPB