Sebanyak 6.782 Warga Terdampak Banjir di Kota Langsa
06 Nov 2022 04:28 WIB
Foto : Banjir yang merendam sejumlah rumah warga Kota Langsa, Provinsi Aceh. (BPBD Kota Langsa)
JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Langsa melaporkan sebanyak 6.782 warga terdampak banjir yang melanda Kota Langsa, Provinsi Aceh, pada Jumat (4/11). Banjir yang terjadi pukul 05.30 WIB itu terjadi setelah hujan lebat mengguyur hingga mengakibatkan luapan sungai Krung Langsa yang berdampak ke pemukiman warga.
Kaji cepat sementara, sedikitnya 2.261 rumah warga tergenang banjir di tiga kecamatan. Kecamatan terdampak antara lain Kecamatan Langsa Baro, Kecamatan Langsa Kota dan Kecamatan Langsa Lama.
Tim gabungan yang terdiri dari unsur TNI/Polri, BPBD, Basarnas, Dinsos, Pemerintah Setempat dan masyarakat melakukan evakuasi terhadap korban terdampak banjir. Selain itu, upaya pemenuhan kebutuhan dasar juga telah di gagas dengan mendirikan delapan titik dapur umum yang tersebar dibeberapa lokasi.
Kondisi terkini yang berhasil dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB hingga saat ini debit air di Sungai Krung Langsa belum mengalami penurunan. Hasil pantauan visual petugas dilapangan kondisi debit air bertambah dan arus sungai sangat deras.
Merujuk pada informasi prakiraan cuaca BMKG hingga dua hari kedepan (7/11) wilayah Kota Langsa masih berpotensi turun hujan dengan intensitas ringan.
Melihat kondisi ini, diharapkan pemerintah daerah dan masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Sebagaimana arahan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, S.Sos,. M.M,. dalam mempersiapkan potensi bahaya cuaca ekstrem.
"Siapkan personel beserta kemampuannya, lakukan apel gabungan dan lakukan pengecekan kesiapan peralatan," kata Suharyanto.
"Yang tidak kalah penting, siapkan rencana kontijensinya, siapkan secara matang dan menjadi pedoman apabila terjadi bencana," tambah Suharyanto.
Masyarakat diimbau untuk memantau informasi prakiraaan cuaca melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta memeriksa potensi bencana disekitar wilayah melalui InaRisk.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB