Sebanyak 50 Rumah Terdampak Banjir di Kabupaten Pandeglang
01 Mar 2022 11:44 WIB
Foto : Banjir yang terjadi di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, pada Selasa (1/3). (Istimewa)
JAKARTA - Sebanyak 50 unit rumah warga terdampak banjir yang terjadi di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, pada Selasa (1/3) pukul 08.00 WIB pagi tadi. Banjir tersebut dilaporkan terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur 4 kecamatan di kabupaten tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang melaporkan wilayah yang terdampak adalah Desa Kalanganyar di Kecamatan Labuan, Desa Citeureup di Kecamatan Panimbang, Desa Taruma Nagara dan Desa Banyuasih di Kecamatan Cigeulis, dan Desa Margagiri di Kecamatan Pagelaran.
Tinggi muka air (TMA) saat kejadian tercatat 50 hingga 100 sentimeter (cm).
Sebanyak 50 KK terdampak kejadian banjir. Hingga saat ini, belum ada laporan warga yang mengungsi.
Sebagai bentuk respons penanganan darurat, BPBD Kabupaten Pandeglang berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan kaji cepat dan evakuasi warga. Pihaknya juga masih melakukan pendataan kerugian materiil lainnya yang mungkin timbul akibat kejadian banjir tersebut.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, hingga saat ini hujan dengan intensitas sedang masih mengguyur di lokasi kejadian.
Banjir Kabupaten Serang
Sementara itu, banjir juga melanda wilayah lain di Provinsi Banten, tepatnya di Kabupaten Serang. Sama halnya dengan di Kabupaten Pandeglang, banjir yang melanda 6 kecamatan di Kabupaten Serang ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang terjadi di wilayah tersebut.
Adapun 6 kecamatan tersebut adalah Kecamatan Padarincang, Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Ciomas, Kecamatan Waringin Kurung, Kecamatan Kramatwatu, Kecamatan Kragilan.
BPBD Kabupaten Serang masih melakukan pendataan jumlah warga terdampak maupun kerugian materil lain. Namun, pihaknya melaporkan beberapa warga sudah terlihat bersiap untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Beberapa akses jalan di Kabupaten Serang dikabarkan terputus akibat terendam banjir.
BPBD berkoordinasi dengan TNI, Polri, Dinas Pemadam Kebakaran, relawan, dan instansi terkait lainnya melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir. Pihak BPBD juga terus memantau perkembangan cuaca yang akan dijadikan dasar informasi peringatan dini bagi masyarakat.
Cuaca di lapangan terpantau masih terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.
Saat ini, kebutuhan mendesak yang dibutuhkan untuk penanganan darurat di antaranya perahu karet, pelampung, kendaraan operasional angkut personel, dan kendaraan operasional angkut perlengkapan. Sementara untuk warga yang terdampak dibutuhkan terpal, alas tidur, makanan siap saji, selimut, dan family kit.
Prakiraan cuaca BMKG menyebutkan, hingga Rabu (2/3) Provinsi Banten berpotensi mengalami hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Menanggapi hal tersebut, BNPB mengimbau pemerintah daerah untuk dapat menyiapkan langkah-langkah antisipasi bahaya bencana hidrometeorologi. Sejalan dengan langkah antisipasi, pemerintah daerah juga diimbau menyiapkan rencana kedaruratan jika terjadi bencana di wilayahnya. Apabila telah terjadi banjir dan menimbulkan pengungsian, maka kebutuhan mendesak bagi warga harus dipenuhi sesegera mungkin.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB