Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Sebanyak 192 Rumah Warga Gorontalo Terendam Banjir

Dilihat 84 kali
Sebanyak 192 Rumah Warga Gorontalo Terendam Banjir

Foto : Banjir yang merendam pemukiman warga di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Kamis (19/5). (BPBD Kabupaten Gorontalo)


JAKARTA - Sebanyak 192 rumah warga Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo terendam banjir pada Kamis (19/5) pukul 14.40 waktu setempat. Banjir terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan genangan air di saluran pembuangan penuh sehingga memasuki pemukiman warga.

Banjir dengan tinggi muka air 50 sentimeter ini berdampak pada dua kecamatan, meliputi Kecamatan Limboto (Kelurahan Tenilo) dan Kecamatan Limboto Barat (Desa Yosonegoro, Haya-haya, Padengo dan Ombulo).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo melakukan koordinasi dengan instansi terkait guna melakukan penanganan tanggap darurat banjir. BPBD dan tim gabungan turut menyusun pengaturan lalu lintas karena beberapa akses tranportasi warga yang cukup sulit dijangkau akibat genangan air.

Hari ini, BPBD Kabupaten Gorontalo melaporkan bahwa banjir sudah berangsur surut dan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. 

Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) per 20 sampai 21 Mei 2022, Kabupaten Gorontalo didominasi cuaca hujan ringan. Untuk itu BPBD Kabupaten Gorontalo mengimbau kepada warga setempat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.

Kajian inaRisk juga menunjukan Kabupaten Gorontalo memiliki potensi bahaya banjir pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada 17 kecamatan, termasuk Limboto dan Limboto Utara.

Menyikapi hal tersebut, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan ketika curah hujan turun dengan intensitas tinggi dalam kurun waktu melebihi satu jam. Adapun langkah-langkah kesiapsiagaan yang dapat dilakukan dengan melakukan pembersihan saluran air, mempersiapkan tanggul darurat sehingga ketika terpantau peningkatan debit air, genangan air dapat dicegah memasuki pemukiman warga.




Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 


Penulis


BAGIKAN