Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Sebanyak 17 Rumah Warga Mojokerto Rusak Diterjang Angin Kencang

Dilihat 61 kali
Sebanyak 17 Rumah Warga Mojokerto Rusak Diterjang Angin Kencang

Foto : Kondisi salah satu rumah warga yang terdampak angin kencang di Mojokerto, Jawa Timur, Senin (7/3). (BPBD Kabupaten Mojokerto)



JAKARTA - Sebanyak 17 rumah warga rusak setelah hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang melanda dua desa, yakni Desa Betro di Kecamatan Kemlagi dan Desa Pakis di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, Senin (7/3) pukul 21.55 WIB. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto merinci dari keseluruhan rumah yang rusak, sebanyak 4 unit mengalami rusak berat, 8 rusak sedang dan 5 rusak ringan.

Berdasarkan laporan visual, bagian atap rumah warga mengalami kerusakan dan jatuh ke tanah akibat terbawa angin kencang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Total kerugian masih dalam proses pendataan lebih lanjut.

Sebagai upaya penanganan tanggap darurat, BPBD Kabupaten Mojokerto telah turun ke lokasi dan memberikan bantuan berupa terpal sebanyak 12 buah untuk warga terdampak di Desa Betro, Kecamatan Kemlagi dan 3 buah terpal bagi warga Desa Pakis di Kecamatan Trowulan.

Guna menghindari adanya hal yang tidak dinginkan, unsur TNI dan Polri juga melakukan pengamanan di rumah-rumah warga terdampak.

Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang dapat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di Kabupaten Mojokerto hingga Kamis (10/3), sebagaimana menurut informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Disamping itu, BMKG juga menyatakan bahwa kondisi hujan lebat dalam durasi singkat yang disertai angin kencang, diprakirakan akan berlangsung hingga periode peralihan musim pada April-Mei 2022. Seluruh wilayah Indonesia berpotensi mengalami fenomena angin kencang tersebut, namun dominannya intensitas lebih tinggi terjadi di Indonesia bagian barat seperti Sumatra, Jawa, Sulawesi, dan sebagian Kalimantan.

Menyikapi hal tersebut, maka BNPB mengimbau kepada seluruh komponen pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.

Upaya seperti pemangkasan cabang, batang dan ranting pohon yang lebat perlu dilakukan secara berkala, khususnya yang berada di dekat rumah warga maupun dalam jalur kabel listrik maupun jaringan telekomunikasi. Apabila terjadi hujan yang disertai angin, maka diimbau kepada masyarakat agar tidak beraktivitas di bawah pohon, baliho maupun tiang listrik.



Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 

Penulis


BAGIKAN