Sebanyak 155 Rumah Warga Kecamatan Tomilito Terendam Akibat Banjir
06 Sep 2021 21:35 WIB
Foto : Kondisi Banjir di Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo pada Sabtu (4/9). (BPBD Kab Gorontalo Utara)
JAKARTA – Banjir mengakibatkan 155 rumah warga terendam. Banjir terjadi di beberapa desa yang berada di Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Desa tersebut yakni Desa Milango, Desa Bubode, Desa Leyao, Desa Jembatan Merah, Desa Dambalo, Desa Huidu Melito dan Desa Bulango Raya. Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Sabtu (4/9) pukul 15.25 WITA memicu terjadinya peristiwa ini.
Banjir tersebut berdampak pada 154 KK atau 531 jiwa, serta pengungsian warga ke tempat yang lebih aman. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo Utara masih terus melakukan pemutakhiran data terdampak dan mereka yang masih mengungsi. Data sementara warga yang masih mengungsi berjumlah 54 KK atau 200 jiwa. Para warga memilih untuk mengungsi ke rumah kerabat yang tidak terdampak.
BPBD Kabupaten Gorontalo Utara melaporkan kondisi saat terjadi banjir, tinggi muka air sekitar 150 - 200 sentimeter. Hasil pemantauan terkini Senin (6/9), dilaporkan banjir sudah berangsur surut. Para warga yang mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing namun masih waspada terhadap potensi banjir susulan.
Banjir ini juga berdampak pada jebolnya tanggul yang terletak di Desa Milango. BPBD Kabupaten Gorontalo Utara sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum dan Balai Sungai untuk melakukan penanganan.
Berdasarkan analisis InaRisk Kabupaten Gorontalo Utara merupakan wilayah dengan potensi bahaya banjir pada kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 9 kecamatan berada pada potensi tersebut termasuk kecamatan Tomilito.
Menyikapi prakiraan cuaca dari BMKG, Prakiraan awal musim hujan pada tahun ini, wilayah Gorontalo diprediksi memasukinya pada bulan September hingga November 2021. Menghadapi musim hujan, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bahaya hidrometeorologi.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB