Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Sebanyak 110 Rumah Warga dan Lahan Pertanian Terendam Banjir Mamuju Tengah, Sulawesi Barat

Dilihat 99 kali
Sebanyak 110 Rumah Warga dan Lahan Pertanian Terendam Banjir Mamuju Tengah, Sulawesi Barat

Foto : Banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat, Minggu (15/5) pukul 10.45 WITA. (BPBD Kabupaten Mamuju Tengah)


JAKARTA – Banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Mamuju Tengah menyebabkan 110 rumah dan lahan pertanian warga terendam banjir. Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan meluapnya sungai Karama yang memicu banjir pada hari Minggu (15/5) pukul 10.45 WITA. 

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju Tengah tercatat sebanyak 110 KK terdampak kejadian tersebut. Daerah yang penduduknya mengalami dampak yakni Dusun Bajo dan Dusun Along-along di Desa Lemo-Lemo, Kecamaran Pangale. 

Berdasarkan laporan pemantauan visual terdapat beberapa titik yang masih tergenang banjir, tinggi muka air berkisar antara 50 sentimeter. Sulitnya akses menuju lokasi terdampak, menjadi kendala yang ditemui. Pemerintah setempat saat ini sedang mengupayakan akses transportasi yang dapat digunakan untuk mempermudah penanganan darurat bagi warga terdampak.

Selain itu, BPBD juga melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat untuk melakukan monitoring dan pendataan dilokasi kejadian. Hal ini bertujuan untuk menjadi acuan dalam pengambilan langkah percepatan penanganan banjir.

Mengacu kepada prakiraan cuaca dari BMKG untuk dua hari kedepan (17/5) wilayah Mamuju berpotensi hujan ringan pada siang atau malam hari. Oleh karena itu, diharapkan bagi warga yang tinggal disekitar aliran sungai lebih meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Salah satunya, warga dapat melakukan pengecekan secara berkala terhadap kenaikan debit air ketika hujan deras dengan intensitas tinggi dan berdurasi panjang terjadi. Hal ini dilakukan agar langkah-langkah kedaruratan dapat berjalan baik pada saat diperlukan.



Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 

Penulis


BAGIKAN