Sebagian Besar Wilayah Terdampak di Kabupaten Tapin Berangsur Surut
23 Mar 2022 10:23 WIB
Foto : BPBD Kabupaten Tapin melakukan kaji cepat pasca banjir yang melanda Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan pada Selasa (22/3) pukul 10.10 waktu setempat. (BPBD Kabupaten Tapin)
JAKARTA – Sebanyak lima kecamatan di Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, terdampak banjir pada Selasa (22/3), pukul 10.10 waktu setempat. Sebagian besar wilayah terdampak berangsur surut pada pagi ini, Rabu (23/3). Hal tersebut berdasarkan informasi Pusat Pengendalian Operasi BNPB pada pukul 06.00 WIB.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapin melaporkan lima kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Bakarangan, Binaung, Tapin Utara, Tapin Selatan dan Bungur. Namun hanya Kecamatan Binaung terpantau mengalami kenaikan tinggi muka air, sedangkan kecamatan lain berangsur surut. Banjir berlangsung setelah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur wilayah terdampak sehingga debit air Sungai Tapin meluap.
Data sementara dari BPBD Kabupaten Tapin menyebutkan bahwa hingga pagi ini tercatat 6 KK atau 22 jiwa masih mengungsi, sedangkan total populasi terdampak sebanyak 219 KK atau 542 jiwa.
Kerugian material pada sektor pemukiman tercatat 225 unit rumah terdampak banjir dengan tinggi muka air 40 – 80 cm pada saat itu.
Wilayah terdampak di Kabupaten Tapin antara lain Desa Mastra (Kecamatan Bakarangan), Kelurahan Binaung dan Raya Belanti (Binaung), Desa Banua Halat Kanan dan Kelurahan Rangda Malingkung (Tapin Utara), Desa Tatakan dan Kelurahan Tambarangan (Tapin Selatan) serta Desa Bungur (Bungur).
Sementara itu, kajian inaRISK menunjukkan 12 kecamatan di Kabupaten Tapin merupakan wilayah yang memiliki potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Wilayah-wilayah tersebut termasuk lima kecamatan yang terdampak banjir.
Pemerintah daerah dan warga diimbau tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi banjir susulan. Prakiraan cuaca hingga esok hari, Kamis (24/3), lima wilayah terdampak masih berpeluang terjadi hujan dengan intesitas ringan hingga hujan petir. Menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi basah, keluarga diharapkan untuk memperhatikan rencana kesiapsiagaan keluarga, seperti upaya evakuasi yang aman, penyiapan tas siaga atau pun penerapan protokol kesehatan apabila harus mengungsi sementara.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB