Satgas Covid-19 Sebut Laboratorium Perlu Dievalusi
06 Nov 2020 19:16 WIB
Foto : Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito (Medcom.id/Marji)
JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 terus mendorong pemerintah daerah untuk melakukan testing secara maksimal dan menyeluruh. Hal ini sebagai upaya deteksi dini terhadap kasus positif Covid-19 di daerahnya masing-masing. Selain itu perlu adanya evaluasi terhadap operasional laboratorium di seluruh Indonesia.
"Menurut analisis data terjadi penurunan testing setiap akhir minggu ataupun saat libur panjang. Ini merupakan salah satu tantangan yang sedang kita coba selesaikan," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjawab pertanyaan media dalam keterangan pers Kamis (5/11/2020) yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB.
Satgas pusat katanya terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan kapasitas laboratorium dan fasilitas pendukung lainnya seperti reagen. Namun masih terdapat kendala seperti wilayah testing yang luas dan jumlah masyarakatnya. Dalam mendukung upaya testing, masyarakat dapat segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat jika mendapat gejala Covid-19.
Terkait menurunnya jumlah hasil testing, terdapat kendala pada alat testing dan tenaga pemeriksa. Tetapi dari waktu ke waktu sudah ditingkatkan. Koordinasi terus dilakukan dengan pemerintah daerah dan laboratorium-laboratorium untuk memastikan alat testing dan SDM yang dibutuhkan.
"Karena jumlahnya cukup banyak kita harus memastikan satu persatu. Untuk total alat dan SDM yang dibutuhkan tergantung jumlah penduduk dan luas daerah," lanjutnya. Dan juga pemerintah saat ini sedang dilakukan perbaikan dan penyelarasan koordinasi pe data dari kabupaten/kota ke provinsi dan ke pusat yaitu ke Kementerian Kesehatan.
Satgas Penanganan Covid-19 mengantisipasi akan adanya update data setelah proses verifikasi di tingkat daerah dan pusat. "Ini merupakan upaya untuk mencapai tingkatan satu data Covid-19 dan interoperabilitas data pusat dan daerah," jelas Wiku.
Jakarta 5 November 2020
Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional