RATA-RATA 514 JIWA TEWAS TIAP TAHUN AKIBAT BANJIR LONGSOR
21 Jan 2014 09:42 WIB
Dilihat 354 kali
Foto : RATA-RATA 514 JIWA TEWAS TIAP TAHUN AKIBAT BANJIR LONGSOR ()
Sesungguhnya bencana bansor adalah akibat dari semua faktor penyebabnya. Faktor antropogenik lebih dominan dibandingkan faktor alam sebagai penyebab timbulnya bansor. Pola hujan memang telah berubah makin tinggi intensitasnya. Tapi bertambahnya jumlah penduduk, urbanisasi, konversi lahan, rendahnya kesadaran membuang sampah, tata ruang, minimnya konservasi tanah dan air dan lainnya menjadi penyumbang utama meningkatnya kerentanan banjir.
Ini tercermin dari DAS kritis di Indonesia. Lebih kurang ada 68 DAS kritis. Daya dukung lahan yang sudah terlampaui, diantaranya Jawa sejak tahun 2006. Degradasi hutan masih cukup tinggi. Di Indonesia tahun 2008 tutupan hutan 49,4% lalu tahun 2012 menjadi 47,7%. Di Jawa hutan hanya ada sekitar 16,1%. Idealnya 30% dari luas keseluruhan. Tata ruang berbasis peta risiko bencana hendaknya diterapkan ketat. Produk hukum yang mengatur lingkungan dan terkait pengendalian bansor juga sudah banyak. Namun implementasi masih rendah.
Bencana adalah urusan bersama antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. Pemerintah dan pemda menjadi penanggung jawab. Sudah banyak upaya yang dilakukan kementerian/lembaga sesuai portopolionya. Bencana harus menjadi penggerak atau wake up call untuk membenahi semua masalah. Jika tidak bencana bansor akan terus berkelanjutan.
Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Huma BNPB
Penulis