Rapat Penanganan Covid-19 di Malang, Ketua Satgas Sampaikan Poin Penting Yang Harus Disiapkan
12 Sep 2021 03:49 WIB
Foto : Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Ganip Warsito (kiri) saat memberikan arahan dalam Rapat Penanganan Covid-19 Bersama Forkopimda di Pendopo Bupati Malang, Sabtu (11/9). Turut hadir Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Tenaga Ahli di lingkungan BNPB serta bersama jajaran Forkopimda Malang. (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Apri Setiawan)
MALANG - Intruksi Menteri Dalam Negeri (Inmedagri) No. 39 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, Level 3 dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali Menyebutkan bahwa Malang Raya sudah mengalami penurunan level dalam pembatasan kegiatan masyarakat. Sebelumnya Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu tercatat berada pada PPKM level 4, kini status itu mengalami penurunan menjadi level 3.
Kondisi ini mendapat apresiasi, penerapan protokol kesehatan yang sudah baik dijalankan secara masif dan konsisten.
"Saya mengapresiasi penururan level PPKM ke Level 3 di Malang Raya, semua masyarakat bekerjasama memerangi Covid-19 ini," ujar Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Ganip Warsito dalam Rapat Penanganan Covid-19 bersama Forkopimda Malang, Sabtu (11/9).
Namun demikian, Ganip yang sekaligus menjabat Kepala BNPB juga menyampaikan pencapaian ini dapat disikapi secara bijak, mengingat pandemi ini belum diketahui kapan akan selesai. Perlu beberapa poin yang harus disiapkan dalam menghadapi transisi pandemi menuju epidemi.
Ada lima poin penting yang perlu menjadi perhatian bersama. Pertama mengenai Protokol Kesehatan (Prokes) 3M, masyarakat harus lebih di edukasi, sosialisasi dan mitigasi terhadap perubahan perilaku. Pembentukan posko PPKM berbasis mikro juga perlu dibuat. Selain itu, pembentukan satgas prokes di fasilitas umum juga dinilai perlu, hal ini bertujuan sebagai basis pengendalian di seluruh lapisan masyarakat.
Kedua, Vaksinasi. Upaya percepatan vaksinasi juga terus dilakukan oleh pemerintah pusat dibantu oleh seluruh unsur Pentahelix demi tercapainya Herd Imunity.
Berikutnya, Ketiga Testing. Diharapkan nantinya setiap daerah mampu menyediakan minimal 1 atau 2 laboratorium PCR di tiap Kabupaten/Kota. Dengan adanya fasilitas yang memadai, diharapkan pengecekan dapat dilakukan dengan cepat dan efektif.
Keempat Tracing. Tenaga swabber dan tracer diupayakan untuk diperbanyak, sehingga mampu mencapai target yang telah ditentukan yakni 1:15 artinya apabila ada 1 orang yang terkonfirmasi positif, maka dapat dilakukan pengecekan terhadap 15 orang yang memiliki riwayat kontak erat.
Terakhir Kelima, Treatment. Tiap daerah dihimbau untuk dapat menyediakan tempat isolasi terpusat yang memadai. Penguatan terhadap Puskesmas juga diperlukan dengan menyediakan tenaga kesehatan dan obat-obatan yang mencukupi. Selain itu, diharapkan setiap Kabupaten/Kota minimal memiliki 1 Rumah Sakit Rujukan Covid-19 dengan kualifikasi instalasi oksigen generator bagi para pasien yang tergolong bergejala berat.
Dalam akhir sambutannya, Ganip berharap seluruh pesan penting ini dapat dijalankan dan dilakukan secara disiplin guna menjadikan momentum positif ini sebagai masa transisi dari pandemi menuju epidemi.
"Ini harapan saya selaku Kasatgas, untuk bisa pada posisi yang sedang menurun ini untuk bisa dijadikan masa transisi dari pandemi menuju epidemi," tutup Ganip.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB