Rakornas Pimpinan Bidang Penanggulangan Bencana
08 Sep 2015 11:00 WIB
Dilihat 343 kali
Foto : Rakornas Pimpinan Bidang Penanggulangan Bencana ()
Sentul - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaksanakan rakornas bidang penanggulangan bencana dengan tema mewujudkan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2015-2019 yang berbasis pengurangan resiko bencana, pada tanggal 8 September 2015 bertempat di Gedung INADRTG, Sentul, Bogor.
Rakornas yang dibuka oleh Kepala BNPB ini dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Dr. Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M.Sc. sebagai Keynote Speaker. Menteri PU Pera memaparkan bahwa Indonesia adalah negara yang mempunyai risiko tinggi bencana yang dapat dibilang sebagai supermarket bencana. Dalam penanggulangan bencana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat selalu menempatkan sebagai subsistem dalam penanganan bencana yang dilakukan BNPB. BNPB selalu berkerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam penanganan bencana di daerah, untuk itu BPBD tidak hanya sebagai figthter tapi juga preventer dalam mensosialisasikan upaya-upaya pencegahan dan pengurangan resiko bencana, oleh sebab itu BPBD harus mempunyai strong leadership, managerial skill dan work with love.
Adapun sasaran strategis BNPB dalam RPJMN 2015-2019 adalah menurunnya indeks risiko bencana pada pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang berisiko tinggi dan sasaran pokoknya adalah meminimalkan atau mengurangi kerusakan dan kerugian ekonomi akibat kejadian bencana di masa mendatang dan mengurangi indeks risiko bencana pada wilayah yang memiliki indeks risiko bencana tinggi, baik yang berfungsi sebagai PKN, PKW, PKSN, Kawasan Ekonomi Khusus, Kawasan Industri maupun pusat-pusat pertumbuhan lainnya
Pada rakornas ini dibagi menjadi dua kegiatan yakni pemaparan visi misi dan arah kebijakan oleh masing-masing Pimpinan Eselon I dilingkungan BNPB dan konsultasi BPBD sesuai unit kerja masing-masing bidang di Kedeputian BNPB. Acara ini dihadiri oleh Pejabat Eselon I, II, III dan IV dilingkungan BNPB.
Penulis