Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Prokes Arus Mudik-Balik Wilayah DKI Jakarta Terpantau Kondusif

Dilihat 68 kali
Prokes Arus Mudik-Balik Wilayah DKI Jakarta Terpantau Kondusif

Foto : Direktorat Perencanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB bersama Subdirektorat Perencanaan Pendanaan melakukan pemantauan protokol kesehatan di dalam salah satu gerbong kereta, Sabtu (7/5). (BNPB)



JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan pemantauan penerapan protokol kesehatan (prokes) bagi para warga yang melakukan perjalanan kembali dari kampung halaman setelah perayaan hari raya Idul Fitri 1443 H.

Direktorat Perencanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB bersama Subdirektorat Perencanaan Pendanaan melakukan pemantauan prokes di beberapa titik pada wilayah DKI Jakarta meliputi Pelabuhan Tanjung Priok, Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen, Terminal Pulo Gebang dan Terminal Kampung Rambutan, Sabtu (7/5).

Tim BNPB melakukan pemantauan protokol kesehatan dan pemantauan fasilitas cuci tangan atau pun hand-sanitizer di Stasiun Gambir untuk memastikan pelaksanaan arus mudik-balik aman Covid-19.  Selain itu, pemberian masker kepada para penumpang saat keberangkatan atau kedatangan. Kedatangan para penumpang secara umum berjalan lancar dan tertib. Tercatat sebanyak 36 kereta api diberangkatkan dengan jumlah penumpang 15.242 orang tiba di Jakarta dan 4.966 orang keluar Kota Jakarta dengan kota tujuan Bandung, Surabaya, Cirebon, Yogyakarta, Tegal, dan Malang.

Tim Satuan Tugas dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat beserta pihak-pihak yang terlibat dalam pos pemantauan protokol kesehatan dan pengamanan Stasiun Pasar Senen turut memastikan pelaksanaan arus mudik berjalan lancar dengan penerapan protokol kesehatan melalui pembaharuan data terkait volume penumpang dan keberangkatan kereta per 3 jam sekali. Situasi di area stasiun terpantau ramai, tertib dan aman. Sebanyak 29 kereta diberangkatkan dengan informasi volume penumpang yang tiba di Jakarta 15.761 orang dan penumpang yang berangkat dari Jakarta sebanyak 13.617 orang.

Kemudian di lokasi Terminal Kampung Rambutan, pihak pos pemantauan ikut serta membantu memberikan informasi terkait kebutuhan masyarakat di lokasi terminal seperti toilet, pintu keluar dan masuk terminal, pintu keberangkatan dan kedatangan bis serta angkutan kota. 

Selanjutnya, tim turut berkoordinasi dengan SKPD lain sehingga kegiatan pemantauan dapat berjalan dengan maksimal. Sosialisasi penerapan protokol kesehatan bagi para pemudik juga dilakukan di area ruang tunggu bis. Patroli penerapan prokes turut dilakukan per 2 jam kepada para pemudik dengan membagikan masker kepada para pemudik, pekerja dan pedagang. Situasi di Terminal Kampung Rambutan terpantau aman terkendali, ramai di pintu kedatangan dan keberangkatan bis.

Sedangkan di Terminal Pulo Gebang, situasi pemudik terpantau ramai dan dalam keadaan aman terkendali. Masyarakat yang akan mudik maupun yang tiba diterminal sudah menerapkan protokol kesahatan. Pembagian masker tetap dilakukan kepada pengunjung yang tidak menggunakan masker. Patroli penerapan prokes juga dilakukan per 2 jam di sekitar area terminal dengan sosialisasi oleh petugas lewat pengeras suara setiap 15 menit sekali.

Adapun situasi di Pelabuhan Tanjung Priok terpantau aman, kondusif, tidak ada penumpukan penumpang di pelabuhan serta semua berjalan tertib. Volume penumpang sebanyak 720 orang tiba di Jakarta menggunakan KM. Dorolonda dan penumpang yang berangkat dari pelabuhan Tanjung Priok sebanyak 691 orang menuju Kota Surabaya, Makasar, BauBau dan Kota Ternate. Petugas turut memberikan sosialisasi penggunaan masker secara berkala kepada para penumpang.

Adapun kendala di lapangan masih ditemukan beberapa pemudik yang melepas masker di area pos pemantauan. Untuk itu, tim BNPB bersama berbagai pihak khususnya pos pemantauan terus melakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan, membagikan masker serta membantu para pemudik untuk menggunakan masker secara tepat.

Selain itu, para pemudik diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana di sekitar area yang dilintasi dengan memeriksa peta mudik aman bencana yang dikeluarkan oleh BNPB maupun inaRISK. 


Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis


BAGIKAN