PRESIDEN PERINTAHKAN KEPALA BNPB MEMBANTU DAMPAK SIKLON HAIYAN
10 Nov 2013 07:07 WIB
Dilihat 347 kali
Foto : PRESIDEN PERINTAHKAN KEPALA BNPB MEMBANTU DAMPAK SIKLON HAIYAN ()
Pertama, menghubungi Duta Besar RI di Filipina;
Kedua, berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI dan AHA Center;
Ketiga, melakukan koordinasi dengan TNI untuk penggunaan pesawat Hercules C-130, Basarnas, Kementerian Kesehatan, Polri;
Keempat, mempersiapkan kebutuhan logistik dan atau personil ke Filipina untuk pertolongan korban siklon. Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRC PB) agar siap dikirim ke lokasi bencana;
Kelima, belajar dari pengalaman pengiriman bantuan serupa ke gempa di Haiti tahun 2010 dan gempa di Sinchuan Cina (2007) agar bantuan dapat berhasil dengan baik;
Keenam, pengiriman bantuan tetap memperhatikan kondisi cuaca.
Duta Besar RI di Filipina telah mengirimkan informasi kepada Menteri Luar Negeri RI dan Kepala BNPB bahwa saat ini kebutuhan yang paling mendesak adalah air minum, generator, obat-obatan khususnya antiobiotik, dan makanan siap saji. Pemerintah Indonesia terus berkoordinasi dengan Pemerintah Filipina mengenai bentuk bantuan tersebut. Pengalaman sebelumnya dala ketika mengirimkan barang dari Indonesia ke Filipina ada kendala cuaca dan gelombang laut. Sebelumnya BNPB pernah memberikan bantuan korban bencana ke Filipina 3 kali yaitu 1) 400.000 US$ untuk korban banjir dan longsor pada Oktober 2011; 2) 500.000 US$ saat terlanda Siklon Washi pada Desember 2011; dan 3) 1 juta US$ dan 2.000 ton beras, obat-obat, tenda dan selimut pada saat terjadi Siklon Bopha/Pablo pada Januari 2013. Selain itu personil dari SRC PB, medis, SAR dan relawan juga dikirimkan.
Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
Penulis