POTENSI KERJASAMA PENANGGULANGAN BENCANA DI KAWASAN NEGARA MELANESIAN SPEARHEAD GROUP
20 Jan 2014 12:55 WIB
Foto : POTENSI KERJASAMA PENANGGULANGAN BENCANA DI KAWASAN NEGARA MELANESIAN SPEARHEAD GROUP ()
Kunjungan ke BNPB adalah untuk menjajaki potensi kerjasama di bidang penanggulangan bencana. Dalam diskusinya, delegasi lebih menyoroti penanganan Adaptasi Perubahan Iklim (API) dalam kerangka kerja Pengurangan Risiko Bencana (PRB). Kemudian, disampaikan pula, banyak kesamaan dari segi tantangan geografis yang dimiliki oleh Indonesia dan negara MSG dengan gugusan pulau-pulau, sehingga pertemuan ini merupakan kesempatan yang baik untuk berkoordinasi menghadapi isue ini. Selama ini, penanganan perubahan iklim di negara MSG dan Pasifik telah melakukan kerjasama antara lain dengan Amerika. Ditambahkan pula, Menlu Solomon menyatakan dukungannya terhadap adanya kerjasama antar negara-negara terdampak akibat perubahan iklim. Di Kepulauan Solomon, telah mempunyai kebijakan pemerintah terkait API (atau CCA - Climate Change Adaptation) yang didukung oleh beberapa tenaga ahli mengenai CCA. Mereka juga telah menyiapkan lokasi/tempat, yang telah siap dengan adanya isue CCA, sehingga penanganan ini lebih melibatkan komunitas global. Dalam kesempatan tersebut Kepala BNPB, Bapak DR.Syamsul Maarif,M.Si yang didampingi oleh pejabat Eselon I dan pejabat lainnya menyampaikan, bahwa pada bulan Maret 2014 Indonesia akan menyelenggarakan latihan/exercise MMDiREx (Mentawai Megathrust Disaster Relief Exercise)di Mentawai, Sumatera Barat (dengan mengikutsertakan 18 (delapan belas) negara. “Saya berharap kiranya negara-negara yang tergabung dalam MSG dapat berpartisipasi dalam kegiatan tersebut” ucapnya. Selanjutnya, Kepala BNPB menjelaskan potensi kerja sama yang dapat dikembangkan antara Pemerintah RI dengan Pemerintah Kawasan Pasifik adalah:
- Pertukaran data dan informasi kebencanaan,
- Dialog antar expert
terkait perubahan iklim, lingkungan
hidup dan kebencanaan, dan
- Penyusunan MoU terkait issue-issue kebencanaan antara
Kepala BNPB Indonesia dengan pimpinan kementerian yang menangani kebencanaan di MSG.
Delegasi menyatakan keinginannya untuk melaksanakan penandatanganan MoU terkait penanganan perubahan iklim. Entitas Indonesia dalam melakukan kegiatan pra-bencana secara efektif sejalan dengan adanya desa tangguh dan masyarakat tangguh bencana, yang merupakan potensi Indonesia. Kepala BNPB menambahkan, bahwa yang terpenting adalah kepemimpinan yang kuat pada BNPB. Seperti yang telah disampaikan dari delegasi negara Solomon yang telah memiliki kebijakan, dengan demikian kita dapat membuat networking dan mengidentifikasi kerjasama bilateral dan multi-lateral. Adapun hasil pertemuan ini akan dilaporkan ke pemerintahan masing-masing negara MSG untuk tindak lanjut berikutnya.