PERTEMUAN RECORD OF DISCUSSION ANTARA BNPB DAN DELEGASI JEPANG
27 Des 2013 13:09 WIB
Foto : PERTEMUAN RECORD OF DISCUSSION ANTARA BNPB DAN DELEGASI JEPANG ()
Jakarta, (27/12) Sebanyak 12 delegasi Jepang berkunjung ke Kantor BNPB. Kunjungan tersebut disambut oleh Kepala BNPB, Dr. Syamsul Maarif, M.Si, didampingi Sekretaris Utama BNPB, Ir. Fatchul Hadi, DIPL. HE, Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Ir. Dody Ruswandi, MSCE, Deputi Penanganan Darurat, Ir. Tri Budiarto, Msi, Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Ir, Bambang Sulistianto, MM. Dalam sambutannya Kepala BNPB menuturkan, “Indonesia dan Jepang telah lama bekerjasama dalam penanganan bencana yang dirasakan banyak manfaatnya bagi kedua belah pihak. Pertemuan ini sebagai tindak lanjut dari kunjugan Presiden RI ke Jepang beberapa Minggu lalu untuk menjalin kerjasama dengan Pemerintah Jepang.
Masyarakat Indonesia sangat memahami dan menghargai atas kerjasama dengan Jepang. Dari kerjasama tersebut Indonesia banyak belajar dari Jepang. Saat bencana terjadi di Fukushima, Sendai, Indonesia bersiap-siap menghadapi dampak dari bencana tersebut, yaitu dengan melakukan simulasi bencana di Manado, Sulawesi Utara. Sehingga hal tersebut saat ini menjadi model untuk mendukung kegiatan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di Indonesia.
Menutup pertemuan tersebut, Syamsul mengucapkan terimakasih atas bantuan Jepang pada bencana tsunami di Aceh. Penanganan bencana di Aceh tidak perlu ditakuti tapi perlunya adanya kerjasama dalam menanggulangi bencana tersebut dengan banyak pihak serta penandatanganann Record Of Discussion (ROD) terkait Penanggulangan Bencana (PB).
Dalam sambutannya, Menteri Infrastruktur Jepang, Akihiro Ohta menuturkan, “sangat senang dapat bertemu dengan Kepala BNPB. Pada 2 Minggu yang lalu ada KTT ASEAN, saya hadir pada pertemuan tersebut. Dari pertemuan tersebut perlu ditingkatkan lagi kerjasama dalam banyak bidang dengan Indonesia terutama dalam penanganan bencana. Jepang sering mengalami kejadian bencana, seperti gempa, tsunami, erupsi gunung, dan lainnya. Dari struktur geografis wilayah banyak menyerupai dengan Indonesia. Oleh karena itu perlu adanya kerjasama antara dalam penanganan bencana.