Persiapan Sidang 10th Plenary Meeting ISO/TC 292 Security and Resilience Juni 2021 Berlangsung Secara Hybrid
20 Mar 2021 18:23 WIB
Foto : Kedeputian Bidang Sistem dan Strategi BNPB melalui Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana telah melakukan rapat Persiapan Sidang 10th Plenary Meeting ISO/TC 292 Security and Resilience Juni 2021 pada Jumat (19/3) secara hybrid di Kota Bekasi. (BNPB)
KOTA BEKASI - Kedeputian Bidang Sistem dan Strategi BNPB melalui Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana telah melakukan rapat Persiapan Sidang 10th Plenary Meeting ISO/TC 292 Security and Resilience Juni 2021 pada Jumat (19/3) secara hybrid di Kota Bekasi. Rapat ini dihadiri oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), anggota Komtek 13-08 dan Gugus Kerja ISO 22328-3. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas tindak lanjut dari hasil pertemuan 9th Plenary Meeting ISO/TC 292 Security Resilience yang berlangsung di Berlin, Jerman pada 22-26 Juni 2020 yang lalu secara virtual.
Pertemuan ini dibuka oleh Plt. Deputi Bidang Sistem dan Strategi, Dr. Raditya Jati, beliau menyampaikan bahwa dokumen ISO peringatan dini yang berbasis komunitas ini memerlukan komunikasi yang baik dalam memberdayakan masyarakat, sehingga dapat diakses dan diimplementasikan untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Dukungan kerjasama dan kolaborasi yang baik antar berbagai pihak pada akhirnya dapat mewujudkan resilient society.
Pada kesempatan ini Deputi Bidang Geofisika BMKG, Dr. M. Sadly, menekankan pentingnya industrialisasi peralatan bencana terutama alat peringatan dini. BMKG telah membuat sirine rekayasa yang dipasang di 8 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia.
BNPB bersama BSN, BMKG dan para pakar telah mengusulkan salah satu standar untuk mendapatkan sertifikasi internasional atau ISO yaitu Guidelines for Implementation of A Community-Based Tsunami Early Warning System atau NWIP 22328-3. Usulan tersebut telah dibahas dalam pertemuan 9th Plenary Meeting ISO/TC 292 Security Resilience yang berlangsung di Berlin, Jerman pada 22-26 Juni 2020 dan menghasilkan 48 respon dan 17 komentar dari berbagai negara yang menjadi P-Member TC-292 untuk usulan rancangan ISO tersebut.
Komentar tersebut meliputi kritik, saran dan perbaikan dalam tata bahasa dan substansi dokumen ISO/CD 22328-3 Guidelines for Implementation of a Community-Based Tsunami Early Warning System (NWIP 22328-3). Pada pertemuan ini pula status dokumen ISO dari New Working Item Proposal (NWIP) menjadi Working Document (WD).
Penyusunan ISO/CD 22328-3 Guidelines for Implementation of a Community-Based Tsunami Early Warning System ini dilakukan dalam rangka mendorong terbangunnya industrialisasi kebencanaan di Indonesia melalui ketersediaan standar penanggulangan bencana secara nasional dan internasional berdasarkan berbagai upaya dan pembelajaran Indonesia yang dapat menjadi penguatan negara lain, untuk menjadikan manajemen pengelolaan bencana di dunia yang lebih baik dan dapat melindungi kehidupan warga negara dari ancaman bencana di masa mendatang.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB