Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Perkuat Pondasi Alami Wilayah Pesisir, BNPB dan Pemkab Pandeglang Tanam 400 Pohon di Pantai Tanjung Lesung

Dilihat 73 kali
Perkuat Pondasi Alami Wilayah Pesisir, BNPB dan Pemkab Pandeglang Tanam 400 Pohon di Pantai Tanjung Lesung

Foto : Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan (baju oranye) menanam bibit pohon Butun untuk memperkuat barrier atau pembatas alami di pesisir pantai Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, Selasa (22/12). (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Danung Arifin)


PANDEGLANG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Mitigasi Bencana yang bernaung di bawah Kedeputian Bidang Pencegahan menyelenggarakan kegiatan penanaman 400 bibit pohon Butun untuk memperkuat barrier atau pembatas alami di pesisir pantai Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, Selasa (22/12).

Hadir dalam penanaman tersebut, Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan, Bupati Pandeglang Irna Narulita, Direktur Mitigasi Bencana BNPB Johny Sumbung, Danlanal Banten, Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Kalaksa BPBD Pandeglang, Dandim Pandeglang, Camat Panimbang, Danramil Panimbang, Kepala Desa Tanjung Jaya beserta perwakilan dari unsur relawan dan komunitas.

Dalam sambutannya, Bupati Pandeglang Irna Narulita memberikan apresiasi atas bentuk kepedulian BNPB sebagai bagian dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Kabupaten Pandeglang, untuk bersama-sama melakukan upaya pencegahan dari adanya potensi bencana alam di kawasan Selat Sunda.

Menurut Irna, kegiatan penanaman tersebut tak lepas dari apa yang menjadi arahan dari Kepala BNPB Doni Monardo untuk selalu menjaga alam sebagai bentuk simbiosis mutualisme antara alam dengan manusia. Sehingga dengan menjaga alam, maka alam pasti juga akan senantiasa menjaga manusia.

“Kami ingat sekali apa yang disampaikan oleh Bapak Kepala BNPB Doni Monardo, sehingga kita bisa menjaga alam. Kalau kita bisa menjaga alam, alam akan menjaga kita. Itu menjadi pegangan kami,” ungkap Irna.

Di sisi lain, Irna juga melihat bahwa bentuk implementasi penguatan sabuk pantai alami tersebut menjadi sangat penting mengingat wilayah Pandeglang, khususnya Tanjung Lesung pernah diterpa musibah berupa bencana tsunami yang diduga dipicu oleh longsoran tebing dan di bagian bawah laut Anak Gunung Krakatau pada 22 Desember 2018.

Menurut data BNPB, peristiwa yang kemudian disebut sebagai Tsunami Selat Sunda itu memakan korban hingga 426 jiwa dan 33 di antaranya adalah di Pandeglang.

“Dua tahun lalu, kejadian yang sangat memilukan tetapi banyak hikmah di balik itu. Betapa rasa syukur kita kehadirat Allah SWT untuk menjaga alam. Dan bagaimana membentengi seluruh pesisir pantai Banten Selatan, khususnya yang ada di Kabupaten Pandeglang dengan gerakan aksi,” kata Irna.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pencegahan Lilik Kurniawan juga mengatakan bahwa kegiatan penguatan pondasi alami pantai tersebut memang sengaja dilakukan sekaligus untuk mengenang peristiwa Tsunami Selat Sunda pada dua tahun silam.

Oleh sebab itu, sebelum memulai kegiatan penanaman, dia mengajak seluruh peserta yang hadir untuk sejenak mengheningkan cipta dan memanjatkan doa bagi para korban baik bagi mereka yang ditinggalkan.

“Mari kita menundukkan kepala kita, memejamkan mata kita, mari kita mendoakan saudara-saudara kita yang meninggal maupun hilang, maupun yang kehilangan orang-orang yang dicintai,” pinta Lilik.

Selanjutnya, Lilik juga menjelaskan bahwa pentingnya kegiatan penanaman pohon untuk pondasi alami tersebut mengingat bahwa wilayah Indonesia dilalui lempeng aktif yang dapat memicu terjadinya gempa dan tsunami, tak terkecuali di bagian selatan Banten termasuk Kabupaten Pandeglang.

Oleh sebab itu, dengan adanya pohon pesisir pantai sebagai benteng alami maka hal itu diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya kerusakan maupun meminimalisir adanya korban jiwa apabila terjadi peristiwa tsunami.

“Kita tahu daerah kita ini penuh dengan masyarakat. Sehingga upaya besar bagi kita adalah melindungi segenap bangsa. Melindungi mereka yang tinggal di daerah rawan bencana. Inilah sebabnya kami hadir di Pandeglang,” ujar Lilik.

Lebih lanjut, sejalan dengan peringatan Hari Ibu Nasional pada 22 Desember, Lilik juga memuji kepemimpinan Bupati Pandeglang Irna Narulita, sebagai pemimpin wanita yang sudah mewujudkan bentuk kepeduliannya bagi warga dan masyarakat Pandeglang, dengan turut hadir dalam kegiatan penanaman pohon tersebut.

Menurut Lilik, Bupati Irna adalah 'Srikandi Penanggulangan Bencana' di Indonesia, termasuk bagi seluruh ibu-ibu yang juga memberikan dedikasinya untuk pengetahuan bencana kepada anak cucu, kepada masa depan bangsa.

“Kami bangga hari ini mendengarkan seorang Bupati yang menjadi Srikandi Penanggulangan Bencana di Indonesia. Saya berharap dengan kelembutan dan ketangguhan seorang ibu, ini mampu mengajak semua pihak untuk aware terhadap masalah ancaman bencana,” ucap Lilik.

Dalam kesempatan tersebut, Deputi Bidang Pencegahan Lilik Kurniawan bersama Bupati Pandeglang Irna Narulita juga menyerahkan piagam penghargaan atas dedikasi dan peran serta komunitas dalam rangka menjaga serta merawat alam sebagai bentuk pencegahan dan pengurangan risiko bencana.

Adapun piagam penghargaan tersebut diserahkan secara simbolis kepada KAIPKA, Ma Care, Alaska Club, Saka Wirakartika Pandeglang dan Saka Wirakartika Saketi. Usai melakukan penyerahan piagam tersebut kemudian dilanjutkan dengan penanaman pohon secara serentak.




Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis


BAGIKAN