Perkuat Pengendalian COVID-19, BNPB Bagikan Warga Kota Semarang 225.000 Masker
26 Feb 2022 13:47 WIB
Foto : Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansyah, S.Pd., M.A.P, M.M (kanan) membagikan masker kepada salah satu pedagang di Pasar Johar Baru, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Sabtu (26/2). (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Ranti Kartikaningrum)
SEMARANG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendistribusikan bantuan masker sebanyak 225.000 lembar secara serentak pada beberapa titik wilayah di Kota Semarang, Jawa Tengah, pada hari ini, Sabtu (26/2).
Hal ini dilakukan sebagai upaya penguatan pengendalian penyebaran COVID-19, terutama varian omicron yang saat ini kasusnya tengah meningkat di Indonesia.
Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansyah, S.Pd., M.A.P, M.M menyampaikan bahwa pembagian masker ini bertujuan untuk menegakkan kedisiplinan protokol kesehatan pada titik-titik yang berpotensi terjadi penularan COVID-19.
“Sama seperti di wilayah sebelumnya, yaitu DKI Jakarta dan Bandung, kami berharap masyarakat Jawa Tengah dapat memperkuat kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan khususnya penggunaan masker saat melakukan aktivitas di tempat-tempat yang berpotensi terjadi transmisi COVID-19,” ujar Jarwansyah dalam pelepasan mobil masker di Kantor Gubernur Jawa Tengah.
Jarwansyah juga menjelaskan bahwa pembagian masker ini diharapkan dapat menurunkan kasus COVID-19 di Jawa Tengah secara signifikan.
“Melihat kasus COVID-19 yang meningkat di Jawa Tengah, kami berharap sosialisasi melalui pembagian masker ini dapat membantu penurunan kasus COVID-19 secara signifikan,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Tengah H. Taj Yasin Maimoen mengatakan masker sangat penting digunakan saat ini, maka dari itu penting juga berbagi kepada orang yang tidak memakainya.
“Diharapkan membawa masker lebih untuk dibagikan kepada masyarakat, kalau ada yang tidak pakai masker diberikan dan diingatkan dengan senyum," tutur Taj Yasin.
Dirinya berpesan, agar masyarakat dalam masa pandemi ini saling menjaga antar sesama.
"Warga Jateng dan masyatakat Indonesia bisa melawan pandemi covid dengan baik, dengan saling mengingatkan kepada sesama, jogo tonggone, kalau ada yg terpapar jangan dijauhi, justru yang terpapar menyelamatkan kita semua dengan kejujurannya," pungkasnya.
Adapun jumlah keseluruhan bantuan masker yang diberikan oleh BNPB sebanyak 900.000 lembar untuk Provinsi Jawa Tengah yang akan didistribusikan ke kabupaten/kota, khususnya pada area perkumpulan dan interaksi masyarakat seperti pasar, tempat wisata dan fasilitas umum lainnya.
Titik distribusi masker meliputi Pasar Peterongan - Pasar Wonodri, Taman Indonesia Kaya - Pahlawan - Imam Barjo, Tri Lomba Juang - Pandanaran, Pasar Randusari - Kawasan Oleh-oleh Pandanaran, Lawang Sewu - Tugu Muda - Pasar Kembang - RST. Wira Tama - Kp. Pelangi, Taman Tirto Agung, Patung Diponegoro - Kawasan Ngesrep, Pasar Johar - Alun-alun - Kauman - Agus Salim, Pasar Bulu - Pasar Karangayu, Pasar Pedurungan - Jalan Fatmawati, Pasar Damar - Pasar Jati, Kawasan Tlogosari Kulon, Pasar Ngaliyan - Kompleks Ruko Jl. Prof Hamka, Pasar Mangkang - Terminal Mangkang - Bonbin Mangkang, Kawasan Kota Lama - Stasiun Tawang.
Sebanyak 250 orang relawan yang terdiri dari BNPB, BPBD Provinsi Jawa Tengah, BPBD Kota Semarang, TNI, Polri, PMI, Tagana, Sarda Jateng, MDMC, RAPI, Orari, Kwarda Jateng serta unsur relawan lainnya turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kementerian Kesehatan per 25 Februari 2022, Provinsi Jawa Tengah berada di urutan ketiga pada urutan provinsi yang memiliki kasus COVID-19 tertinggi dengan angka kumulatif 563.464 kasus.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto kembali menegaskan bahwa pemerintah daerah perlu memperkuat sosialisasi dan edukasi pentingnya protokol kesehatan untuk masyarakat, khususnya kepatuhan penggunaan masker.
Hal ini disampaikan pada Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (RAKORNAS PB) 2022 pada 24 Februari 2022 lalu. Kepala BNPB berharap pemerintah daerah setempat juga dapat mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 dengan mengaktifkan isolasi terpadu didukung dengan sarana dan prasarana yang cukup, mengaktifkan koordinasi PPKM mikro dan posko, serta penegakak protokol kesehatan terlebih penyemprotan disinfektan untuk meminimalkan penyebaran COVID-19.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB