Peran Manajer Lantai Pandu Pegawai Saat Evakuasi Gedung Bertingkat Saat Gempa
26 Apr 2021 19:26 WIB
Foto : Direktur Pencegahan menerima laporan dari Kepala Biro SDM dan Umum terkait evkuasi yang dilakukan saat terjadi gempa di Gedung Graha BNPB Senin (26/4). (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Alya Faradilla)
JAKARTA – BNPB melakukan simulasi evakuasi para pegawai dan pengunjung dari gedung Graha BNPB pada hari ini, Senin (26/4). Kegiatan latihan bertujuan melatih dan menguji prosedur operasi standar (SOP) evakuasi saat terjadi bencana, salah satunya peran manajer lantai.
Manajer lantai yang ada di setiap lantai gedung bertingkat berperan penting saat bencana terjadi, seperti gempa bumi atau pun kebakaran. Dengan kompetensi yang dimiliki oleh manajer lantai, para pegawai maupun pengunjung gedung dapat melalkukan evakuasi secara tertib dan tepat. Di samping itu, manajer lantai dapat mengendalikan kepanikan penghuni gedung yang akan melakukan evakuasi.
Saat melakukan simulasi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggunakan scenario gempa bumi yang terjadi di wilayah pesisir Selat Sunda dengan magnitudo (M)7,9. Gempa tersebut memicu intensitas guncangan hingga VIII MMI. Selanjutnya guncangan mengakibatkan kerusakan bagian gedung seperti langit-langit roboh dan lemari yang berjatuhan. Pada skenario tersebut, beberapa pegawai mengalami luka-luka dan lainnya perlu mendapatkan penanganan khusus, seperti penghuni difabel dan ibu hamil.
Warga gedung pun segera melakukan evakuasi setelah gempa susulan berhenti. Selama simulasi berlangsung pagi tadi, manajer lantai kemudian mengarahkan penghuni untuk menuruni tangga darurat. Manajer lantai menginstruksikan untuk melindungi bagian kepala dengan tangan atau pun tas. Tak hanya itu, manajer lantai juga mengingatkan untuk menjaga jarak saat evakuasi, mengingat bahaya pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Direktur Mitigasi Bencana BNPB Johny Sumbung menyampaikan, simulasi ini melatih para manajer lantai untuk melakukan tindakan yang tepat saat evakuasi ke titik kumpul aman.
“Manajer lantai dan asisten memberi arah jalur evakuasi, memandu proses evakuasi, menutup jalur yang tidak boleh dilewati dan menjadi orang terakhir yang keluar dari lantai untuk memastikan bahwa lantai kosong,” ujar Johny Sumbung yang juga selaku Koordinator Pengendali Simulasi saat memonitor proses evakuasi, pada Senin (26/4).
Setelah semua pegawai dapat dievakuasi, termasuk mereka yang luka dan difabel, setiap manajer lantai melaporkan jumlah orang maupun kondisi mereka kepada penanggung jawab manajemen gedung. Langkah tersebut menandakan simulasi evakuasi penghuni keluar gedung bertingkat berakhir.
Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang diperingati setiap 26 April. Tak hanya BNPB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di tingkat provinsi, kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Melalui latihan, BNPB berharap setiap individu dapat mengasah kemampuan dalam merespons bahaya.
Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Dr. (H.C.) Doni Monardo menegaskan bahwa pencegahan dan mitigasi harus menjadi ruh kesiapsiagaan bencana. Dalam menghadapi bahaya, Doni selalu mengingatkan untuk selalu mengenali ancaman dan risiko, serta mengatur strateginya.
"Pencegahan dan mitigasi harus menjadi ruh kesiapsiagaan bencana," tegas Doni dalam arahan sebelum berlangsung simulasi evakuasi bencana gempa bumi memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2021 di Graha BNPB.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB