Peningkatan Kapasitas Relawan dalam Setiap Tahapan Penanggulangan Bencana
02 Nov 2021 01:37 WIB
Foto : Direktur Kesiapsiagaan BNPB Pangarso Suryotomo (dua dari kanan) dalam rapat koordinasi dan kolaborasi Squad PBI 2021 di Jakarta, Sabtu (30/10). (Istimewa)
JAKARTA – Bencana dapat berdampak jatuhnya korban jiwa maupun kerusakan sarana dan prasarana. Hal tersebut dapat dirasakan oleh semua pihak di wilayah yang terdampak bencana. Oleh karena itu, penanggulangan bencana tidak hanya menjadi urusan beberapa pihak, tetapi menjadi urusan bersama.
BNPB sangat mengapresiasi peran organisasi relawan yang selama ini membantu dalam penanggulangan bencana di Tanah Air, salah satunya Squad Penanggulangan Bencana Indonesia atau Squad PBI. Direktur Kesiapsiagaan BNPB Pangarso Suryotomo menyampaikan hal tersebut dalam rapat koordinasi dan kolaborasi Squad PBI 2021 di Jakarta, Sabtu (30/10).
Pangarso Suryotomo mengapresiasi dan rasa bangga kepada para relawan yang tergabung dalam Squad PBI dan menekankan pentingnya peningkatan kapasitas terhadap setiap relawan. Peningkatan kapasitas ini bisa oleh dirinya sendiri, dari komunitas dan lembaganya.
“Relawan Squad PBI harus bisa masuk dalam semua tingkatan kebencanaan, baik pada prabencana, saat tanggap darurat bencana maupun pada pascabencana,” tekan Pangarso.
“Latihan untuk peningkatkan kapasitas bagi setiap relawan menjadi penting guna menyiapkan sumber daya yang dibutuhkan pada tahapan bencana tersebut,” lanjutnya.
Selain peningkatan kapasitas, diperlukan juga penguasaan akses dengan berbagai pihak yang memiliki sumber daya untuk dapat diberdayakan jika sewaktu-waktu terjadi darurat bencana.
Selain itu, pembagian tugas di lapangan serta peran para ahli dalam bidangnya sebagai koordinator sesuai kluster yang ada sangat penting untuk memaksimalkan upaya penanggulangan bencana yang efektif dan efisien.
Selain itu, platform Desk Relawan yang telah difasilitasi oleh BNPB untuk para relawan di lapangan dapat ditingkatkan fungsi dan fitur penunjangnya agar dapat di akses melalui handphone sehingga aktivitas para relawan dari berbagai daerah dapat dipantau secara real-time.
Masih dalam semangat Sumpah Pemuda, Pangarso menekankan bahwa setiap relawan harus memegang prinsip Sumpah Pemuda tersebut, bahwa kita adalah satu, tidak mengenal perbedaan ras, daerah, dan sebagainya.
“Komitmennya adalah menyelamatkan jiwa, satu nyawa hilang adalah tragedi, dalam dunia kebencanaan,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua umum Squad PBI, Subur Rojinawi turut menyampaikan jumlah lembaga atau komunitas yang tergabung dalam Squad PBI.
“Sebanyak 135 lembaga dan komunitas hadir mengirimkan perwakilannya dalam acara hari ini. Adapun penambahan sekitar 30 lembaga/komunitas anggota yang terdaftar saat ini di Squad PBI dari data tahun sebelumnya,” jelas Subur.
Para relawan tidak hanya dari daerah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi saja tetapi ada yang dari Karawang, Purwakarta, Bandung yang didominasi oleh generasi muda.
Subur juga mengungkapkan dibawah naungan Squad PBI telah menginvetarisir ada sekitar 70 ambulans yang dimiliki oleh masing-masing lembaga anggota, tersebar di bebagai daerah yang digunakan untuk membantu respons di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Di samping itu, beragam potensi sumberdaya dari masing-masing lembaga/komunitas yang tergabung dalam Squad PBI memiliki spesialis dibidangnya masing-masing, sehingga ketika terjadi bencana potensi sumber daya ini siap dikerahkan.
Kegiatan rakor ini turut dihadiri oleh Plt. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto dan jajaran pengurus serta masing-masing perwakilan lembaga dan komunitas yang tergabung dalam Squad PBI.
Pada sesi akhir, para peserta dibagi menjadi dua komisi, komisi pertama membahas terkait aksi dan kelompok kedua membahas terkait organisasi.
Ada berbagai usulan dan masukan dari masing-masing komisi yang direkomendasikan untuk selanjutnya akan menjadi pembahasan dalam rapat kerja pengurus, sebagai upaya pembenahan Squad PBI kedepanya.
Squad Penanggulangan Bencana Indonesia
Squad PBI berawal dari Relawan Penanggulangan Bencana yang terbentuk sejak momentum tsunami Aceh tahun 2004 dan resmi terbentuk pada 11 April 2017.
Squad PBI memiliki visi dan misi, menjadi forum dari berbagai lembaga dan komunitas penanggulangan bencana dan kemanusiaan yang tanggap, tangguh dan loyalitas, bersifat universal dan penuh tanggung jawab serta siap bermitra dengan lembaga, instansi pemerintah dan non pemerintah.
Mampu merespons dengan cepat segala bentuk bencana skala besar dan kecil. Meningkatkan keahlian perorangan dan tim kerja yang tangguh dalam ketahanan fisik di segala medan. Menjalankan aksi penanggulangan bencana dan kemanusiaan secara menyeluruh. Bermitra dengan seluruh lembaga dan instansi penanggulangan dan kemanusiaan baik di dalam dan luar negeri. Mengendepankan keselamatan diri dan penyintas sesuai kaidah penolong dan nilai-nilai kemanusiaan.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB