Peningkatan Kapasitas Pengelolaan dan Mitigasi Bencana InAWARE 2016
31 Mar 2016 14:05 WIB
Dilihat 336 kali
Foto : Peningkatan Kapasitas Pengelolaan dan Mitigasi Bencana InAWARE 2016 ()
SENTUL - Para ahli pengelola bencana menghadapi berbagai tantangan signifikan dalam mengelola informasi yang berhubungan dengan pencitraan dan penyampaian gambaran suatu operasi umum, yang penting dalam mengkoordinasi kesiapsiagaan, ketanggapan, dan upaya-upaya pemulihan bencana. Informasi terpencar lintas lembaga dan tidak cukup menjelaskan konteks risiko. Solusi-solusi khusus sulit dan mahal untuk didapat dan berbagai batasan dengan alasan keamanan menghasilkan peraturan-peraturan yang rumit perihal akses informasi.
Berlokasi di Gedung Ina-DRTG Sentul, Jawa Barat, pada tanggal 28 – 31 Maret 2016, bekerja sama dengan Pacific Disaster Center (PDC), Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdatinmas BNPB), mengadakan Pelatihan Train The Trainer (TtT) aplikasi berbasis web, Indonesia All-hazards Warning and Risk Evaluation atau dikenal dengan sebutan InAWARE. InAWARE merupakan sebuah platform terpadu untuk meningkatkan kesadaran situasional terhadap ancaman bencana, untuk memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan, serta pertukaran informasi yang menjadi dasar pengembangan aplikasi-aplikasi peringatan dini yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Berupa sistem peringatan, analisis dan evaluasi risiko segala ancaman bencana, menyediakan pondasi untuk penggunaan sistem secara berulang sesuai kebutuhan.
InAWARE secara berkesinambungan memantau asupan informasi dari badan-badan metereologi dan geologis di seluruh dunia, untuk menjamin pelaporan potensi ancaman secara langsung dan akurat. Para pengambil keputusan menerima tanda siaga peringatan dini yang dikirimkan ke surat elektronik/email atau perangat komunikasi selular/nirkabel mereka berdasarkan data insiden terbaru. Data ancaman kemudian dimasukkan ke dalam konteks yang sesuai bagi penerima informasi dalam bentuk informasi geospasial yang mudah digunakan namun mutakhir. Para ahli dapat secara langsung berkolaborasi, bertukar analisis dan laporan situasional melalui sebuah proses sesederhana mungkin yang memperkaya basis pengetahuan bagi seluruh pihak terkait.
Pada paruh pertama pelatihan, seluruh peserta yang berjumlah 13 orang, mendapatkan pengetahuan tentang sistem InAWARE, termasuk membiasakan peserta dengan konten data dan mendapatkan pelatihan dalam penggunaan fungsi administrasi termasuk menambahkan dan mengediting palet ancaman dan produk. Sedangkan pada paruh kedua sesi TtT dikhususkan untuk memberikan peserta keterampilan untuk dapat secara efektif melatih orang lain dalam penggunaan InAWARE. Modul untuk pelatihan ini membahas beberapa prinsip pembelajaran efektif serta implikasinya termasuk prinsip belajar, pelatihan dan penyusunan perencanaan, metode instruksional, metode pengajaran dan sumber daya belajar. Pelatihan ini dapat diterima dengan baik dan seluruh peserta menyelesaikan pelatihan dengan penuh kepercayaan diri dalam penggunaan sistem InAWARE dan menyampaikan pelatihan.
“Pelatihan ini bertujuan memajukan dan mengembangkan pengambilan keputusan dalam pengelolaan dan mitigasi bencana melalui peningkatan kapasitas badan penanggulangan bencana nasional dan daerah” ucap Victoria salah satu pengajar pelatihan ini. Karenanya pelatihan kali ini, selain peserta dari lingkungan BNPB sendiri, juga mengundang peserta pelatihan dari BPBD Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Bali, Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Banten. Di kemudian hari, diharapakan para peserta yang telah menjadi pelatih, dapat menularkan ilmunya kepada staf-staf di lingkungan tempatnya bekerja. Pelatihan kali ini sengaja dilakukan di Ina-DRTG, komplek Indonesia Peace and Security Council (IPSC), Sentul, karena ke depannya modul pelatihan InAWARE akan menjadi salah satu subyek pelatihan yang dilakukan oleh Pusdiklat PB BNPB, bekerja sama dengan Pusdatinmas BNPB.
Penulis