PENGUNGSI SINABUNG CAPAI 19.126 JIWA
30 Des 2013 14:46 WIB
Foto : PENGUNGSI SINABUNG CAPAI 19.126 JIWA ()
Pengungsi Gunung Sinabung terus bertambah. Pada Senin (30/12) pukul 18.00 wib pengungsi mencapai 19.126 jiwa (5.979 KK) tersebar di 31 titik. Sebelumnya Minggu (29/12) pengungsi 18,821 jiwa (5.946 KK). Bertambahnya pengungsi ini disebabkan aparat memerintahkan warga di dalam radius 5 km segera mengungsi kembali setelah sebelumnya beberapa warga kembali ke rumahnya. Selain itu juga disebabkan ada peningkatan aktivitas gunung.
Pada hari ini terjadi luncuran awan panas dan tiga kali erupsi. Pada pagi pukul 07.45 wib terjadi guguran awan panas ke arah tenggara 1,5 km. Info warga Desa Tiga Pancur, awan panas cepat sekali luncurannya dan tanpa disertai kolom debu seperti saat erupsi yg biasanya.
Pada 14:17 WIB terjadi erupsi tinggi kolom erupsi 4.000 meter dari puncak, arah angin ke Timur. Lama Gempa erupsi 152 detik. Erupsi kedua terjadi pukul 14:33 WIB. Tinggi kolom erupsi 1.200 meter, tertiup arah angin ke Timur. Lama erupsi 87 detik. Kemudian erupsi ketiga, pukul 15:31 WIB. Teramati tinggi kolom erupsi 1.500 meter, tertiup angin ke arah Timur. Lama gempa erupsi 67 detik.
PVMBG masih menetapkan status G. Sinabung masih Awas. Warga di radius 5 km dari puncak kawah dilarang melakukan aktivitas karena berbahaya. Tidak diketahui secara pasti sampai kapan pengungsi harus tetap berada di pengungsian karena tergantung dari aktivitas gunung Sinabung.
Terkait dengan masih tingginya aktivitas G. SInabung, Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah memerintahkan melakukan langkah-langkah antisipasi dengan berpedoman pada skenario terburuk dari erupsi G. Sinabung
Logistik dan titik-titik mana yang harus disiapkan jika ada pertambahan pengungsi. Jumlah ternak dan dimana saja ternak harus dievakuasi. BNPB bersama kementerian/lembaga terus berkoordinasi untuk mendampingi kepada Pemda dalam penanganan Sinabung. Pemda Karo dan Pemda Prov Sumut terus didorong agar lebih berperan.
Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB