Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Pengarusutamaan Agenda Bali Memperkuat Resiliensi di Tingkat Regional dan Internasional

Dilihat 72 kali
Pengarusutamaan Agenda Bali Memperkuat Resiliensi di Tingkat Regional dan Internasional

Foto : Acara penutupan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7. (Komunikasi Kebencenaan BNPB/Danung Arfin)


BADUNG - Pertemuan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) telah usai pada Jumat petang (27/5). Pada acara penutupan Indonesia menyampaikan tujuh rekomendasi Agenda Bali untuk resiliensi berkelanjutan. 

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, Agenda Bali untuk Resiliensi Berkelanjutan dapat menjadi jawaban atas tantangan dunia mengenai penanggulangan bencana pascapandemi Covid-19 dan di tengah ancaman perubahan iklim. 

"Agenda ini turut menekankan pentingnya konteks dan kearifan lokal dalam menghadapi segala risiko bencana ke depannya," ujar Suharyanto saat menyampaikan keterangan pers atau media stakeout bersama UNDRR di Media Center GPDRR, Jumat (27/5).

Suharyanto juga menyampaikan, Indonesia akan secara konsisten mengarusutamakan agenda ini dalam rangkaian kepemimpinan Indonesia ke depan.

"Termasuk presidensi G20 tahun 2022 dan keketuaan ASEAN tahun 2023," tambahnya. 

Indonesia juga berharap agenda ini berkontribusi penting terhadap pembahasan tingkat internasional, seperti Konferensi Tingkat Menteri Penanggulangan Bencana se-Asia-Pasifik September 2022 dan Forum Politik Tingkat Tinggi mengenai Peninjauan Kembali Tengah Periode Kerangka Sendai 2023. 

Pada keterangan pers penutupan GPDRR Suharyanto mengapresiasi kehadiran 7,000 delegasi dari 183 negara untuk berpartisipasi aktif, baik secara fisik maupun virtual. 

"Angka ini menandakan tingginya kepercayaan dunia terhadap penanggulangan COVID-19 di bawah arahan Bapak Presiden Joko Widodo," ujarnya.

Ia mengucapkan terima kasih kepada PBB untuk kepercayaanya memilih Indonesia sebagai tuan rumah GPDRR 2022. Hal ini menegaskan kembali kepemimpinan Indonesia bukan hanya dalam agenda kebencanaan di Asia-Pasifik, tetapi juga di dunia. 

Keterangan pers tersebut menghadirkan  juga Utusan Khusus PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana Mami Mizutori dan Perwakilan Pemerintah Swiss atau Deputy Director-General, Swiss Agency for Development and Cooperation SDC, Federal Department of Foreign Affairs FDFA Manuel Bessler. 

Pemerintah Swiss akan menjadi tuan rumah GPDRR ke-8 pada 2025 nanti. 



Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 


Penulis


BAGIKAN