Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Pencarian Dihentikan, 86 Tewas

Dilihat 339 kali
Pencarian Dihentikan, 86 Tewas

Foto : Pencarian Dihentikan, 86 Tewas ()

BANJARNEGARA - Perkembangan Penanganan Darurat Bencana Tanah Longsor Kabupaten Banjarnegara hari ke-7 tanggal 18 Des 2014, sebagai berikut : Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar : 1. Operasi pencarian korban hari ini berhasil menemukan: 3 jenazah sehingga total ditemukan 86 jenazah. Masih ada 22 korban yang dicari. Sementara operasi dihentikan sejak pukul 13.00 WIB dikarenakan hujan lebat di lokasi. Pencarian akan dilanjutkan besok pagi. 2. Ruas jalan Banjarnegara-Pekalongan telah berhasil dibuka namun akses belum terbuka untuk umum hingga proses pembersihan jalan selesai dan dianggap cukup aman untuk dilalui. 15 alat berat dikerahkan untuk pembersihan. Mobil-mobil tangki air digunakan untuk menyemprot jalan. 3. Pelayanan pengungsi di 10 titik pengungsian dengan jumlah 1.397 jiwa. Dusun Pencil, Desa Karang Tengah, Kecamatan Wanayasa : 1. Gerakan tanah sejak tanggal 6 Desember 2014, mengakibatkan hancurnya 3 rumah dan mengancam 36 rumah lainnya. 2. Pelayanan pengungsi dilakukan di Dusun Gunung Putih dengan jumlah 197 jiwa (Dusun Pencil 125 jiwa dan Dusun Wadas Sinatar 72 jiwa). Dusun Slimpet Desa Telaga Kecamatan Punggelan: 1. Terjadi gerakan tanah sejak tanggal 16 Desember 2014 yang mengancam 557 jiwa penduduk Dusun Slimpet dan lokasi tersebut sudah dicek. 2. Sebagai langkah antisipasi para penduduk diungsikan di SDN 03 Telaga dan telah dilakukan pelayanan kebutuhan dasar pengungsi. 3. Sulitnya medan dan akses ke lokasi yg hanya bisa dilalui satu mobil merupakan kendala utama yang dihadapi tim. Sementara itu, malam ini Kamis (18-12-2014) pukul 19.00 WIB digelar rapat koordinasi di BPBD D.I. Yogyakarta untuk membahasan sistem peringatan dini longsor. Kepala BNPB akan memimpin rapat yang dihadiri Badan Geologi, UGM, LIPI, BPPT, Lapan, dan komunitas iptek. Saat ini, UGM memiliki 5 unit alat yang siap dipasang, sedangkan kebutuhan lain akan diproduksi nanti. Aspek sosial budaya menjadi yang paling menentukan dalam keberlanjutan sistemnya. Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
Penulis


BAGIKAN