Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Pemerintah Siapkan 200 Huntap untuk Relokasi Tahab Pertama Korban Gempa Cianjur

Dilihat 243 kali
Pemerintah Siapkan 200 Huntap untuk Relokasi Tahab Pertama Korban Gempa Cianjur

Foto : Pembangunan hunian tetap (huntap) di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, atau yang berlokasi di belakang kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Cianjur, Sabtu (3/12). (Komunikasi Kebencaaan BNPB/Danung Arifin)



CIANJUR – Sebanyak 200 rumah hunian tetap (huntap) akan dibangun pemerintah bagi warga terdampak gempabumi di Kabupaten Cianjur. Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur, Cecep S. Alamsyah pada konferensi pers Update Penanganan Gempabumi Cianjur, Minggu (4/12). 

“akan disiapkan sebanyak 200 rumah instan sederhana, sehat, dan struktur tahan gempa,” ujar Cecep.

Cecep menambahkan, warga yang rumahnya rusak berat tidak ditempatkan di hunian sementara, tetapi langsung dibangun hunian tetap.

“Selama menunggu proses pembangunan huntap selesai, warga menerima dana tunggu hunian sebesar 500 ribu per Kepala Keluarga (KK),” tambah Cecep.

Lahan relokasi hunian tetap tahap pertama berlokasi di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku di atas lahan 2,5 Hektar. Selain di Cilaku, pemerintah daerah Cianjur juga telah mengusulkan lahan seluas 30 Hektar yang berlokasi di Kecamatan Mande.

Sementara itu, hingga Minggu (4/12) korban meninggal dunia belum ada penambahan, yakni 334 jiwa. Hasil pencarian dan evakuasi Tim SAR hari ini belum membuahkan hasil, sehingga korban yang belum ditemukan masih 8 orang.

Kemudian korban luka berat sebanyak 593 orang, dan yang masih dirawat di rumah sakit tercatatat 49 orang. Jumlah pengungsi sebanyak 41.166 KK, dengan total pengungsi 114.683 jiwa. Pengungsi penyandang disabilitas sebanyak 147 jiwa, ibu hamil 1.640 jiwa, dan lansia 7.453 jiwa.

Selanjutnya, kerugian materiil rumah rusak berat itu bertambah dari 7.817 menjadi 8.151 yang sudah terverifikasi dan tervalidasi. Kemudian rumah rusak sedang dari 10.589 menjadi 11.210. Rusak ringan dari 17.195 menjadi 18.469. Kemudian fasilitas sekolah terdampak bertambah dari 518 menjadi 525, sementara tempat ibadah 269 unit, fasilitas kesehatan 14 unit, dan gedung kantor 17 unit.


Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 


Penulis


BAGIKAN