Pembekalan untuk Calon Peserta Riset Kebencanaan “Ideathon Bali Kembali”
18 Mar 2021 18:13 WIB
Foto : Sosialisasi dan Pembekalan ‘Ideathon Bali Kembali’ kepada seluruh perguruan tinggi se-Indonesia (BNPB)
KOTA BEKASI - Sebagai lanjutan dari peluncuran ‘Ideathon Bali Kembali’ 12 Maret 2021 lalu maka pada Rabu, 18 Maret 2021 dilakukan Sosialisasi dan Pembekalan ‘Ideathon Bali Kembali’ kepada seluruh perguruan tinggi se-Indonesia. Bali Kembali merupakan program kolaborasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana bersama Kementerian Riset dan Teknologi/ BRIN, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Pemerintah Provinsi Bali sebagai upaya untuk mendukung percepatan pemulihan kondisi Provinsi Bali dari dampak pandemi COVID-19 melalui kegiatan riset.
Sosialisasi dan Pembekalan Ideathon Bali Kembali ini merupakan salah satu dari penguatan kapasitas pendaftar untuk mendapatkan transfer knowledge dan pengumpulan informasi dan data yang dibutuhkan dari para pakar agar peserta mendapatkan gambaran permasalahan Bali secara lengkap, komprehensif, dan multiperspektif.
Kegiatan Ideathon Bali Kembali dilakukan untuk menjaring gagasan yang implementatif dan inovatif berbasis kearifan lokal. Melalui kegiatan Ideathon Bali Kembali diharapkan dapat memberikan manfaat bagi sektor kesehatan, pariwisata, ekonomi, dan sosial budaya secara langsung kepada masyarakat Provinsi Bali dalam rangka mendukung percepatan penanganan COVID-19.
Kegiatan dibuka oleh Dr. Raditya Jati, S.Si, M.Si, selaku Plt. Deputi Bidang Sistem dan Strategi. Dalam pengantarnya beliau menyampaikan harapan supaya penelitian-penelitian yang dilaksanakan nantinya dapat memberikan justifikasi scientific terhadap kebijakan dan strategi.
“Urgensi yang paling penting saat ini adalah bagaimana mengangkat isu kebencanaan ke dalam riset, dan selama ini riset kebencanaan masih relatif kurang, sehingga dengan adanya kegiatan Ideathon Bali Kembali ini menjadi salah satu kesempatan untuk mengajak para akademisi dan para pakar untuk membahas tentang kebencanaan sebagaimana yang kita tahu bahwa pandemi Covid-19 telah membawa dampak signifikan di Bali terutama pada sektor ekonomi dan pariwisata”, ujar Raditya Jati.
Ditambahkan oleh Raditya Jati bahwa Indonesia telah ditunjuk menjadi host country dalam penyelenggaraan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) dan Bali dipilih sebagai tempat perhelatan yang akan digelar pada 23-28 Mei 2022 nanti.
“Bali akan menjadi tempat untuk hosting penyelenggaraan GPDRR ke 7 dan ini pertama kali dilaksanakan di Asia yaitu di Indonesia, karena sebelum-sebelumnya GPDRR selalu dilaksanakan di Geneva, sehingga kita perlu mengangkat semangat untuk pemulihan Bali, dan Ideathon yang dilaksanakan ini akan menjadi use dan useful dalam pengelolaan kebencanaan.”, ucap Raditya.
Kegiatan sosialisasi dan pembekalan melibatkan seluruh perguruan tinggi yang akan mengikuti Ideathon sesuai keahlian dan tema yang dipilih. Sosialisasi dan pembekalan ini diikuti oleh 220 peserta dan dilaksanakan dalam 5 sesi diskusi dengan menghadirkan narasumber dari BNPB, Kemristek/BRIN, LIPI, Kepala BPBD Provinsi Bali, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Provinsi Bali dan para pakar serta praktisi kebencanaan. Para narasumber dari Pemerintah Provinsi Bali dalam paparannya memberikan gambaran permasalahan terkait penanganan COVID1-9 yang terkait bidang kesehatan, ekonomi masyarakat, dan pariwisata sescara empiris untuk digunakan calon peneliti dalam proposal risetnya.
Pada Sesi I, Direktur Sistem Penanggulangan Bencana, Dr. Udrekh, SE, M.Sc, menyampaikan bahwa kesuksesan agar hasil riset yang dilakukan melalui Ideathon ini nantinya bisa use dan useful akan sangat bergantung pada peran para dosen dan peneliti untuk dapat berperan serta dan dapat bermitra dengan mitra lokal.
Senada dengan hal tersebut, menurut Gusti Ayu Ketut Surtiari dari LIPI bahwa prioritas untuk Bali bangkit sangat besar dari pemerintah, sehingga yang diharapkan riset yang dilakukan betul-betul dapat membantu Bali untuk pulih menjadi lebih baik lagi.
“Penanganan Bali untuk bisa build back better sangat penting untuk bisa people centered’, imbuh Ayu.
Salah satu pesan bermakna yang disampaikan oleh Putu Sudiarta dari PT Bamboomedia Cipta Persada pada sesi 4 sosialisasi dan pembekalan Ideathon adalah penting untuk dapat adaptif dan memiliki kemampuan untuk berinovasi di tengah pandemi sebagai salah satu upaya untuk terus bertahan.
“Bahwa dalam hidup ini kadang kita tidak bisa memilih, dan yang menang bukan yang kuat tapi yang adaptif. Masalah-masalah yang ada bisa membunuh kita atau menjadi peluang untuk membuat kita lebih kuat lagi”, tutur Putu Sudiarta.
Selengkapnya, informasi tentang Ideathon Bali Kembali dapat dilihat pada tautan https://ideathonbali.bnpb.go.id.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB