Pemanfaatan Teknologi Sebagai Upaya Kaji Cepat, BNPB Gelar Pendampingan Penggunaan Wahana Nirawak BPBD se-Provinsi Jawa Tengah
27 Okt 2021 17:57 WIB
Foto : Plt Kepala Pusdatinkom BNPB Abdul Muhari Ph.D. (baju putih rompi) saat memberikan sambutan dan arahan pada acara Pendampingan Penggunaan Drone untuk kaji cepat BPBD Kabupaten/Kota se-Provinsi Jawa Tengah di Hotel Patra Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/10). (Komunikasi Kebencanaan/Apri Setiawan)
KOTA SEMARANG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) menggelar kegiatan pendampingan penggunaan wahana nirawak bagi para Organisasi Perangkat Daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) se-Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini bertujuan sebagai upaya untuk memperoleh data kaji cepat pada saat terjadi bencana terutama pada fase tanggap darurat.
Penggunaan Pesawat Udara Tanpa Awak ini sudah menjadi salah satu pilihan tepat untuk membantu dalam analisis dokumentasi berupa foto dan video kondisi dilapangan dengan cepat dan efisien. Tentunya dengan informasi tambahan berupa titik koordinat lokasi kejadian menjadi salah satu data pendukung yang dibutuhkan dalam mengambil kebijakan sebuah keputusan pada saat terjadi bencana.
Dengan adanya kegiatan ini, Kepala Pelaksana Harian BPBD Provinsi Jawa Tengah Safrudin menyampaikan dukungan dan apresiasi dengan diadakannya peningkatan kapasitas sebagai bentuk percepatan penanganan pada saat terjadi bencana.
"Dengan terselenggarakan pelatihan ini, kami berterima kasih dan mendukung kegiatan ini. dampaknya sangat besar sekali bagaimana kita dapat memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini untuk memberikan informasi dengan cepat, tepat dan akurat," ujar Safrudin.
Dalam hal penanganan bencana, waktu terbaik dalam melakukan penyelamatan terhadap korban bencana yaitu 3 x 24 jam, dalam menjaga 'golden time' ini diperlukan informasi dampak dan lokasi kerusakan secara aktual.
Plt Kepala Pusdatinkom Abdul Muhari, Ph.D. dalam sambutannya menyampaikan, menjadi penting ketika informasi yang diperlukan dengan cepat bisa diakomodir melalui BPBD setempat melalui pengoperasian wahana nirawak ini. Salah satunya bisa mengetahui cakupan daerah terdampak serta mengetahui berapa estimasi populasi dilokasi terdampak.
"Dengan pengoperasian wahana nirawak ini, kita tidak hanya tahu cakupan daerah terdampak, tetapi kita juga tahu estimasi beberapa populasi di daerah terdampak," ujar Abdul Muhari.
Lebih lanjut, Abdul Muhari menyampaikan kegiatan ini juga menjadi salah satu peningkatan kapasitas petugas BPBD di tingkat kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Tengah untuk melakukan penginderaan jauh dengan hasil informasi awal area mapping.
"Kegiatan ini juga menjadi salah satu peningkatan kapasitas ditingkat Kabupaten/Kota untuk bisa memberikan informasi awal, sebagai dasar utama peta operasi bersama, dasar utama pengerahan sumberdaya dan langkah mobilisasi yang dapat diambil," tambah Abdul Muhari.
Pengetahuan dan pemahaman aturan yang berlaku dalam menerbangkan wahana nirawak juga dibekali bagi para peserta. Hal ini menjadi dasar sehingga pemanfaatan teknologi dalam kebencanaan menjadi optimal. Pemahaman aturan dalam menggunakan drone sangat penting karena berkaitan dengan keamanan publik. Dalam hal perizinan sebelumnya dapat berkoordinasi dengan institusi yang berwenang dan unit pelayanan navigasi penerbangan untuk mendapatkan batas terbang yang diperbolehkan.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Pusdatinkom BNPB Abdul Muhari, Kepala Pelaksana Harian BPBD Provinsi Jawa Tengah Safrudin, Head of ATM Operation Division Airnav Indonesia Moeji Soebagyo, Ketua Semarang Drone Community Widhi Cahyadi dan sebanyak 33 peserta dari seluruh BPBD Kabupaten/Kota se-Provinsi Jawa Tengah. Sesuai rencana, kegiatan ini akan berlangsung dari tanggal 26 - 29 Oktober 2021 di Hotel Patra Semarang, Jawa Tengah.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB