Pastikan Layanan Tanggap Darurat terlaksana baik, Kepala BNPB Tinjau Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang Jawa Timur
15 Des 2021 19:04 WIB
Foto : Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., (tengah dengan rompi abu-abu dan topi) mengunjungi lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru dari sisi Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (15/12). (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Apri Setiawan)
LUMAJANG - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., pagi ini, Rabu (15/12) mengunjungi lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru dari sisi Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur.
Selain memantau kondisi terkini dari sisi utara jembatan Gladak Perak yang rusak tersebut, pelayanan tanggap darurat yang optimal terhadap masyarakat juga menjadi perhatian utama.
Sebagaimana diketahui, jembatan Gladak Perak yang menghubungkan antara Lumajang dan Malang teruputus akibat dampak erupsi Gunung Semeru. Kondisi ini menyebabkan aktivitas warga dari dan ke dua kota tersebut tersendat, khususnya di dua kecamatan yakni Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro.
Sebagaimana diketahui, distribusi logistik dan penanganan pengungsi sejauh ini sudah berjalan sangat baik, khususnya di Kecamatan Candipuro. Maka dalam kunjungan hari ini, Kepala BNPB juga ingin memastikan bahwa pelayanan bagi masyarakat terdampak di Kecamatan Pronojiwo juga terlaksana dengan optimal.
Hal ini dilakukan untuk memastikan agar arahan yang disampaikan presiden Joko Widodo pada saat kunjungan di Lumajang beberapa hari lalu, bisa terlaksana dengan terukur.
Berdasarkan data sementara yang berhasil dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB per Selasa (14/12), kejadian awan panas guguran Gunung Semeru telah menyebabkan 48 warga meninggal dunia, 18 orang luka berat dan 9 orang luka ringan. Sedangkan untuk pengungsian di Kecamatan Pronojiwo terdapat 4 titik dengan jumlah warga yang mengungsi saat ini sebanyak 1.056 jiwa.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB