Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Pasien Sembuh Terus Meningkat Mencapai 2.293.875 Orang

Dilihat 115 kali
Pasien Sembuh Terus Meningkat Mencapai 2.293.875 Orang

Foto : : Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito (Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)


JAKARTA - Perkembangan penanganan pandemi COVID-19 per 19 Juli 2021 secara nasional, angka kesembuhan harian terus bertambah sebesar 32.217 orang sembuh. Adanya penambahan hari ini meningkatkan angka kumulatif kesembuhan hingga melebihi angka 2,2 juta orang sembuh atau tepatnya 2.293.875 orang (78,8%). 

Sejalan itu, penerima vaksin pertama terus bertambah dan hari ini sebanyak 422.067 orang dengan totalnya melebihi 42 juta orang atau 42.095.531 orang. Sedangkan yang menerima vaksinasi kedua juga meningkat melebihi 16 juta orang atau angka tepatnya 16.400.351 orang termasuk tambahan hari ini sebanyak 126.201 orang. Untuk target sasaran vaksinasi berada di angka 208.265.720 orang. 

Meski demikian, kasus aktif atau pasien positif yang masih membutuhkan perawatan medis, bertambah 702 kasus dan totalnya mencapai 542.938 kasus (18,6%). Pada pasien terkonfirmasi positif (RT-PCR/TCM dan rapid antigen), bertambah sebanyak 34.257 kasus dan kumulatifnya, atau jumlah pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga hari ini, mencapai 2.911.733 kasus. 

Sementara, pasien meninggal juga bertambah lagi sebanyak 1.338 kasus dan kumulatifnya mencapai 74.920 kasus (2,6%). Selain itu, dari hasil uji laboratorium per hari, spesimen selesai diperiksa (RT-PCR/TCM dan rapid test antigen) per hari sebanyak 160.686 spesimen dengan jumlah suspek sebanyak 269.455 kasus.

Lebih lanjut, melihat perkembangan penanganan per provinsi, terdapat lima provinsi menambahkan pasien sembuh harian tertinggi. Provinsi DKI Jakarta menambahkan 12.674 orang sembuh dan kumulatifnya yang tertinggi sebanyak 640.136 orang, Jawa Barat menambahkan 5.218 orang dan kumulatifnya 395.421 orang, Jawa Tengah menambahkan 3.668 orang dan kumulatifnya 249.261 orang, Jawa Timur menambahkan 2.865 orang dan kumulatifnya 181.631 orang serta DI Yogyakarta menambahkan 1.335 orang dan kumulatifnya 63.763 orang.

Lalu, pada penambahan kasus terkonfirmasi positif harian terdapat 5 provinsi dengan angka tertinggi. Yakni Jawa Barat menambahkan 7.287 kasus dan kumulatifnya 523.878 kasus, diikuti DKI Jakarta menambahkan 5.000 kasus dan kumulatifnya 751.312 kasus, Jawa Timur menambahkan 4.423 kasus dan kumulatifnya 243.591 kasus, Jawa Tengah menambahkan 4.042 kasus dan kumulatifnya 325.805 kasus serta Banten menambahkan 2.166 kasus dan kumulatifnya 89.884 kasus.

Selain itu, terdapat 5 provinsi dengan angka kematian tertinggi harian diantaranya tertinggi di Jawa Timur menambahkan 359 kasus dan kumulatifnya 16.195 kasus, Jawa Tengah menambahkan 278 kasus dan kumulatifnya 14.675 orang, DKI Jakarta menambahkan 250 kasus dan kumulatifnya 10.417 kasus, Jawa Barat menambahkan 82 kasus dan kumulatifnya 7.422 kasus serta Kalimantan Timur menambahkan 77 kasus dan kumulatifnya 2.469 kasus. 

Disamping itu, hasil uji per hari jejaring laboratorium berbagai wilayah, jumlah kumulatif spesimen selesai diperiksa mencapai 23.486.979 spesimen. Terdiri dari spesimen positif (kumulatif) sebanyak 5.551.068 spesimen dan spesimen negatif (kumulatif) sebanyak 16.252.692 spesimen. Positivity rate spesimen (NAA dan Antigen) harian di angka 35,12% dan positivity rate spesimen mingguan (11 - 17 Juli 2021) di angka 38,92%. Sementara spesimen invalid dan inkonklusiv (per hari) berjumlah 256 spesimen. 

Untuk jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 127.461 orang dan kumulatifnya 15.921.448 orang. Lalu pada hasil terkonfirmasi negatif jumlah kumulatifnya meningkat menjadi 13.009.715 orang termasuk tambahan hari ini sebanyak 93.204 orang. Sementara positivity rate (NAA dan Antigen) orang harian di angka 26,88% dan positivity rate orang mingguan (11 - 17 Juli 2021) di angka 30,07%. Secara sebaran wilayah masih berada di 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota. 




Jakarta, 19 Juli 2021

Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional

Penulis


BAGIKAN