Pasien Sembuh Terus Meningkat Mencapai 1.563.917 Orang
09 Mei 2021 18:01 WIB
Foto : Perkembangan pasien sembuh per 8 Mei, jumlahnya sudah melebihi angka 1,5 juta orang atau angka tepatnya bertambah menjadi 1.563.917 orang dengan persentasenya di angka 91,5%. (Marji - Medcom)
JAKARTA - Perkembangan pasien sembuh per 8 Mei, jumlahnya sudah melebihi angka 1,5 juta orang atau angka tepatnya bertambah menjadi 1.563.917 orang dengan persentasenya di angka 91,5%. Angka kesembuhan kumulatif ini meningkat dengan adanya penambahan pasien sembuh harian sebanyak 5.494 orang.
Untuk jumlah kasus aktif atau pasien yang masih membutuhkan perawatan medis per hari ini bertambah sebanyak 457 kasus dan jumlah totalnya sebanyak 99.003 kasus dengan persentasenya di angka 5,8%.
Meski demikian pasien terkonfirmasi positif melalui metode pemeriksaan RT-PCR/TCM dan rapid antigen, hari ini bertambah sebanyak 6.130 kasus. Dengan jumlah kumulatifnya, atau pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga hari ini, mencapai 1.709.762 kasus. Pada pasien meninggal hari ini juga bertambah sebanyak 179 kasus dan kumulatifnya mencapai 46.842 kasus atau persentasenya di angka 2,7% dari pasien terkonfirmasi positif.
Sementara, pada perkembangan program vaksinasi Covid-19 per hari ini jumlah penerimanya melebihi 13 juta orang atau angka tepatnya 13.284.422 orang. Peningkatan ini dengan adanya tambahan penerima vaksin harian sebanyak 147.736 orang. Sedangkan yang menerima vaksinasi kedua jumlahnya meningkat menjadi 8.583.854 orang. Untuk target sasaran vaksinasi berjumlah 40.349.049 orang.
Melihat perkembangan penanganan per provinsi, terdapat lima provinsi menambahkan pasien sembuh harian tertinggi. Diantaranya Jawa Barat menambahkan 1.984 orang dan kumulatifnya 256.768 orang, DKI Jakarta menambahkan 584 orang dan kumulatifnya yang tertinggi mencapai 400.349 orang, Jawa Tengah menambahkan 404 orang dan kumulatifnya 169.540 orang, Sumatera Selatan menambahkan 313 orang dan kumulatifnya 19.131 orang serta DI Yogyakarta menambahkan 261 orang dan kumulatifnya 36.742 orang.
Lalu, pada penambahan kasus terkonfirmasi positif harian terdapat 5 provinsi dengan angka tertinggi. Yakni Jawa Barat menambahkan 2.209 kasus dan kumulatifnya 291.030 kasus, DKI Jakarta menambahkan 732 kasus dan kumulatifnya masih yang tertinggi mencapai 414.838 kasus, Riau menambahkan 653 kasus dan kumulatifnya 48.432 kasus, Sumatera Barat menambahkan 300 kasus dan kumulatifnya 38.844 kasus serta Bangka Belitung menambahkan 267 kasus dan kumulatifnya 14.745 kasus.
Selain itu, terdapat 5 provinsi dengan angka kematian tertinggi harian diantaranya Jawa Tengah menambahkan 54 kasus dan kumulatifnya 8.442 kasus, DKI Jakarta menambahkan 26 kasus dan kumulatifnya 6.808 kasus, Jawa Timur menambahkan 19 kasus dan kumulatifnya yang tertinggi sejumlah 10.860 kasus, Sumatera Selatan menambahkan 10 kasus dan kumulatifnya 1.062 kasus serta DI Yogyakarta menambahkan 10 kasus dan kumulatifnya 1.013 kasus.
Selain itu, dari hasil uji per hari jejaring laboratorium berbagai wilayah, spesimen selesai diperiksa RT-PCR/TCM dan rapid antigen per hari sebanyak 74.547 spesimen dan kumulatifnya 15.152.826 spesimen. Sementara jumlah kumulatif spesimen positif per hari ini sebanyak 3.013.190 spesimen. Jumlah kumulatif spesimen negatif sebanyak 10.475.035 spesimen. Positivity rate spesimen harian di angka 17,56% dan positivity rate spesimen mingguan (2 - 8 Mei 2021) di angka 16,99%. Sementara spesimen invalid dan inkonklusiv (per hari) berjumlah 156 spesimen.
Untuk jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 44.705 orang dan kumulatifnya 10.175.419 orang. Lalu pada hasil terkonfirmasi negatif jumlah kumulatifnya meningkat menjadi 8.465.657 orang termasuk tambahan hari ini sebanyak 38.575 orang. Sementara positivity rate orang harian di angka 13,71% dan positivity rate orang mingguan (2 - 8 Mei 2021) di angka 11,81%. Untuk jumlah suspek tercatat ada 86.552 kasus. Dan sebaran wilayah masih berada di 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota.
Jakarta, 8 Mei 2021
Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional