Pasien Sembuh Harian Kembali Menembus Angka Tertinggi Melebihi 36 Ribu Orang Per Hari
23 Jul 2021 02:03 WIB
Foto : Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito (Marji Medcom)
JAKARTA - Perkembangan penanganan pandemi COVID-19 per 22 Juli 2021 secara nasional, angka kesembuhan harian bertambah hingga mencapai angka tertinggi sebanyak 36.370 orang sembuh per hari. Angka kesembuhan harian tertinggi sebelumnya terjadi pada 12 Juli 2021 dengan 34.754 orang sembuh per hari. Dengan demikian, aanya penambahan hari ini meningkatkan angka kumulatif kesembuhan hingga melebihi angka 2,3 juta orang sembuh atau tepatnya 2.392.923 orang (78,9%).
Sejalan itu, penerima vaksin pertama terus bertambah dan hari ini sebanyak 544.193 orang dengan totalnya melebihi 43 juta orang atau 43.155.795 orang. Sedangkan yang menerima vaksinasi kedua juga meningkat melebihi 16 juta orang atau angka tepatnya 16.896.200 orang termasuk tambahan hari ini sebanyak 289.525 orang. Untuk target sasaran vaksinasi berada di angka 208.265.720 orang.
Meski demikian, kasus aktif atau pasien positif yang masih membutuhkan perawatan medis, bertambah 11.690 kasus dan totalnya mencapai 561.384 kasus (18,5%). Pada pasien terkonfirmasi positif (RT-PCR/TCM dan rapid antigen), bertambah sebanyak 49.509 kasus dan kumulatifnya, atau jumlah pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga hari ini, mencapai 3.033.339 kasus.
Sementara, pasien meninggal juga bertambah lagi sebanyak 1.449 kasus dan kumulatifnya mencapai 79.032 kasus (2,6%). Selain itu, dari hasil uji laboratorium per hari, spesimen selesai diperiksa (RT-PCR/TCM dan rapid test antigen) per hari sebanyak 294.470 spesimen dengan jumlah suspek sebanyak 271.167 kasus.
Lebih lanjut, melihat perkembangan penanganan per provinsi, terdapat lima provinsi menambahkan pasien sembuh harian tertinggi. Provinsi DKI Jakarta menambahkan 10.631 orang sembuh dan kumulatifnya yang tertinggi sebanyak 673.396 orang, Jawa Barat menambahkan 7.288 orang dan kumulatifnya 412.638 orang, Jawa Tengah menambahkan 6.115 orang dan kumulatifnya 263.573 orang, Jawa Timur menambahkan 3.182 orang dan kumulatifnya 190.375 orang serta DI Yogyakarta menambahkan 1.034 orang dan kumulatifnya 66.985 orang.
Lalu, pada penambahan kasus terkonfirmasi positif harian terdapat 5 provinsi dengan angka tertinggi. Yakni Jawa Barat menambahkan 10.499 kasus dan kumulatifnya 547.255 kasus, diikuti DKI Jakarta menambahkan 7.058 kasus dan kumulatifnya 770.487 kasus, Jawa Timur menambahkan 6.625 kasus dan kumulatifnya 259.729 kasus, Jawa Tengah menambahkan 5.371 kasus dan kumulatifnya 338.852 kasus serta Banten menambahkan 3.333 kasus dan kumulatifnya 97.985 kasus.
Selain itu, terdapat 5 provinsi dengan angka kematian tertinggi harian diantaranya di Jawa Tengah menambahkan 402 kasus dan kumulatifnya 15.766 orang, Jawa Timur menambahkan 270 kasus dan kumulatifnya 17.135 kasus, DKI Jakarta menambahkan 194 kasus dan kumulatifnya 10.974 kasus, Jawa Barat menambahkan 141 kasus dan kumulatifnya 7.752 kasus serta DI Yogyakarta menambahkan 88 kasus dan kumulatifnya 2.683 kasus.
Disamping itu, hasil uji per hari jejaring laboratorium berbagai wilayah, jumlah kumulatif spesimen selesai diperiksa mencapai 24.114.054 spesimen. Terdiri dari spesimen positif (kumulatif) sebanyak 5.778.060 spesimen dan spesimen negatif (kumulatif) sebanyak 16.651.724 spesimen. Positivity rate spesimen (NAA dan Antigen) harian di angka 35,05% dan positivity rate spesimen mingguan (11 - 17 Juli 2021) di angka 38,92%. Sementara spesimen invalid dan inkonklusiv (per hari) berjumlah 431 spesimen.
Untuk jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 228.702 orang dan kumulatifnya 16.381.056 orang. Lalu pada hasil terkonfirmasi negatif jumlah kumulatifnya meningkat menjadi 13.347.717 orang termasuk tambahan hari ini sebanyak 179.193 orang. Sementara positivity rate (NAA dan Antigen) orang harian di angka 21,65% dan positivity rate orang mingguan (11 - 17 Juli 2021) di angka 30,07%. Secara sebaran wilayah masih berada di 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota.
Jakarta, 22 Juli 2021
Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional