Pascabanjir dan Lonsor Kepulauan Anambas, Aliran Listrik Masih Mati
25 Des 2020 01:43 WIB
Foto : Pascabanjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau. (Istimewa)
JAKARTA – Pascabanjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau, aliran listrik masih terputus. Peristiwa tersebut berdampak di beberapa desa di tiga kecamatan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Anambas melaporkan per 22 Desember 2020, pukul 09.30 WIB, aliran listrik di Desa Tarempa Selatan masih mati. Demikian juga aliran listrik di beberapa desa hingga ke Desa Air Bini. Pemerintah daerah masih melakukan upaya perbaikan listrik di wilayah tersebut.
Sementara itu, material longsor yang sempat menutup akses jalan telah dibersihkan oleh dinas setempat. Kendaraan sudah dapat melewati akses jalan dan kondisi kembali normal.
Terkait pengungsian, BPBD setempat menginformasikan masih ada sejumlah warga yang mengungsi ke tempat kerabat. Sebagian besar warga yang juga sempat mengungsi telah kembali ke rumah mereka masing-masing. Hanya ada 8 warga yang masih mengungsi.
BPBD mencatat peristiwa banjir dan longsor melanda tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Siantan (Kelurahan Tarempa, Desa Tarempa Selatan, Desa Pesisir Timur), Kecamatan Siantan Timur (Desa Temburun dan Desa Nyamuk), serta Kecamatan Siantan Selatan (Desa Air Bini).
Banjir yang terjadi pada Senin (21/12), pukul 23.00 WIB, mengakibatkan 318 rumah warga terdampak. Data pemerintah daerah mencatat rumah rusak ringan 4 unit, rusak sedang 6, rusa berat 2. Sedangkan 1 unit puskesmas mengalami rusak sedang. Selain itu, beberapa titik jalan tertimbun longsor.
Saat kejadian, BPBD Kabupaten Anambas segera menerjunkan tim reaksi cepat (TRC) ke lokasi untuk evakuasi dan kaji cepat kebutuhan. BPBD dengan dinas terkait mendirikan dapur umum di lapangan Masjid Jamik dan melakukan pendistribusian makanan yang diproses pada dapur umum tersebut.
Di samping itu, pihak PDAM setempat juga membantu dengan penyediaan air bersih.
Bencana di kabupaten ini dipicu salah satunya oleh hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi pada Senin lalu (21/12). Faktor struktur tanah yang labil juga menjadi pemicu terjadinya longsor di beberapa titik.
Dilihat dari kajian analisis risiko, Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki risiko bahaya banjir. Kelas bahaya dikategorikan sedang hingga tinggi pada dua kecamatan. Sedangkan dilihat dari pantauan cuaca melalui aplikasi Info BMKG, cuaca di tiga kecamatan diprediksi cerah hingga berawan untuk tiga hari ke depan.
Dr. Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB